Kamis, 13 Oktober 2011

Kereta Api Sancaka Yogyakarta - Surabaya

Kalau trip report yang sebelum-sebelumnya menggunakan pesawat terbang, untuk perjalanan saya ke Surabaya kali ini sedikit berbeda. Kali ini saya ke Surabaya menggunakan kereta api karena harganya tentu jauh lebih murah daripada naik pesawat meskipun dengan waktu tempuh yang jauh lebih lama. Selain itu karena saya selama sekitar 5 tahun lebih tinggal di Pulau Jawa, baru sekali saja naik kereta api sekitar bulan Mei tahun 2008 dari Surabaya ke Yogyakarta. Padahal kereta api ini mungkin menjadi favorit penduduk di Pulau Jawa sebagai sarana transportasi mereka. Sehingga keinginan untuk naik kereta api muncul kembali.

Untuk perjalanan ke Surabaya kali ini saya menggunakan jasa KA Sancaka yang khusus menyediakan rute Yogyakarta-Surabaya dan juga sebaliknya sebanyak 2 kali setiap harinya. Untuk KA Sancaka ini hanya menyediakan kelas bisnis dan eksekutif dengan harga yang menurut saya nggak mahal. Untuk tarif normal kelas bisnis saat ini kalau tidak salah harganya sebesar Rp 45.000,- dan untuk kelas eksekutif Rp 80.000,-. Tarif ini bisa naik hingga Rp 80.000 untuk bisnis dan Rp 120.000 untuk eksekutif jika pada saat-saat ramai ataupun saat liburan.

Dari Yogyakarta ke Surabaya KA Sancaka menyediakan 2 kali perjalanan, pagi hari dan sore hari. Saya memutuskan untuk memilih yang pagi hari karena nggak ada rencana menginap di Surabaya, mungkin di Surabaya hanya sekitar 2 jam saja untuk sebuah urusan lalu kembali ke Yogyakarta lagi.
Jadwal KA Sancaka pagi adalah jam 07.15 jadi saya jam 06.00 sudah berangkat ke Stasiun Tugu..

Stasiun Tugu pada pagi hari



Setelah membeli tiket seharga Rp 80.000 langsung aja deh masuk ke ruang tunggu, ini adalah tangga menuju
ruang tunggu eksekutif.


 
Kesan pertama saya, Stasiun Tugu ini terlihat bersih, rapi, dan sangat terawat. Hal ini juga akan membuat penumpang kereta api merasa nyaman saat berada di stasiun untuk menunggu kereta  ;)

Saya tertarik untuk berkeliling stasiun terlebih dahulu, maklum wong ndeso jarang ke stasiun.  Ini terlihat KA Sancaka yang akan membawa saya ke Surabaya sudah siap menunggu..





Ini nggak tau kereta apa, tapi nggak berhenti di Stasiun Tugu. Sepertinya kereta dari Bandung tujuan Surabaya.



Karena sudah bosan berkeliling stasiun, saya putuskan untuk masuk ke kereta. Dapet gerbong nomer 3 dan seat nomer 5B..



Tepat pukul 07.15 kereta berangkat menuju Surabaya


 
Melewati Stasiun Lempuyangan, stasiun ini hanyalah stasiun yang hanya digunakan untuk kereta-kereta kelas ekonomi saja

Bangku masih banyak yang kosong dari Jogja, mungkin nanti diisi oleh penumpang dari Solo (Stasiun Balapan), dan dari stasiun lainnya.


 
Sedikit info, nantinya kereta ini hanya akan berhenti beberapa menit saja di beberapa stasiun untuk menaikkan dan menurunkan penumpang, diantaranya di Stasiun Klaten, Solobalapan, Sragen, Madiun, Kertosono, dan Jombang.

Karena sudah laper jadi sarapan dulu pake Nasi Goreng, harganya Rp 13.000,- tapi rasanya nggak karuan. Nggak enaklah pokoknya, kalo misalnya mau makan mending beli makanan yang lain aja deh. Nasi goreng ini nggak recomended lah menurut saya.


Tapi kalo kepepet ya silahkan dicoba :



Setelah sejam perjalanan udah nyampe di Stasiun Solobapan





Nggak ada yang menarik lagi, pemandangan diluar juga nggak bisa leluasa saya lihat karena saya duduknya bukan di samping jendela jadi mendingan tidur aja.

Tiba-tiba kereta berhenti dan waktu menunjukkan pukul 10.00, nggak taunya udah nyampe Madiun yang terkenal dengan pecelnya itu "Pecel Madiun".


 

Selama berhenti di Madiun ini banyak juga pedagang yang menjajakan makanan khas Madiun tadi yaitu Pecel Madiun, para penumpang juga banyak yang membeli. Karena di kereta eksekutif jadi pedagang tidak boleh masuk kereta, sehingga penumpang yang ingin membeli harus rela untuk berjalan kearah pintu kereta. Laris manis deh pokoknya.
 

Di depan ada hiburan juga, para penumpang diberi tontonan film. Lumayan juga daripada nggak ada meskipun filmnya sering nyendat-nyendat :



Lanjut tidur lagi, nggak terasa udah nyampe juga di Stasiun Surabaya Gubeng dengan tepat waktu..



Langsung aja keluar dari kereta dan buru-buru keluar dari Stasiun




Di Surabaya hanya beberapa jam saja, setelah urusan selesai langsung ke Jogja lagi dengan kereta yang sama yaitu KA Sancaka (KA 89) dengan harga tiket yang sama pula dengan waktu pemberangkatan jam 15.00 dari Stasiun Gubeng.


Beberapa foto suasana Stasiun Gubeng








Kereta dateng on time





Untuk perjalanan pulang lebih banyak tidur karena capek. Nyampe di Jogja lagi udah jam 20.30





KA Sancaka ini merupakan alternatif lain untuk transportasi dari Yogyakarta ke Surabaya atau sebaliknya selain menggunakan bus atau pesawat. Dari segi harga dibandingkan dengan bus patas bedanya nggak banyak, terakhir saya naik bus patas EKA bulan Mei 2008 tarifnya Rp 55.000,- (nggak tau sekarang berapa). Tentunya KA Sancaka memberi kenyamanan yang lebih baik, dan yang pasti nggak bakal deg-degan kayak naik bus patas yang sering ugal-ugalan dan nggak jarang juga terkena macet jika perjalanannya pada siang hari.

Sumber: http://www.wijanarko.net

Menikmati Perjalanan Surabaya - Semarang dengan Kereta Api Rajawali


Kereta Api Rajawali
 
 
Untuk perjalanan ke Semarang tiket kereta sudah saya beli sehari sebelumnya. Hanya ada beberapa pilihan saja untuk ke Semarang. Ada kereta eksekutif Argo Bromo Anggrek yang tentunya harganya lumayan mahal, KA Sembrani, KA Rajawali, KA Gumarang yang merupakan kelas bisnis, ataupun KA Kertajaya dengan kelas ekonomi. Saya sempat bingung untuk memutuskan kereta mana yang akan saya gunakan untuk menuju Semarang. Setelah melihat-lihat tarif dan jam keberangkatan saya memutuskan untuk menggunakan KA Rajawali.

KA Rajawali hanya memiliki satu kelas yaitu eksekutif saja. Untuk membeli tiket KA Rajawali saya harus merogoh kocek sebesar Rp 110.000,-. Kereta ini khusus melayani rute dari Stasiun Pasar Turi Surabaya dan berakhir di Stasiun Tawang Semarang dengan berhenti di beberapa stasiun, kalo saya nggak salah berhenti di Bojonegoro dan Cepu.
 
Kereta Api Rajawali
 
 
Kereta yang akan saya naiki di jadwalkan akan berangkat pada pukul 14.00. Saya sudah sampai di stasiun 1 jam sebelumnya. Sambil menunggu saya mengisi waktu dengan mengambil foto beberapa kereta yang ada di Stasiun Pasar Turi. Baru sekitar pukul 13.45 KA Rajawali datang dari Semarang.

Setelah penumpang yang dari Semrang turun, saya dan para penumpang tujuan Semarang segera naik ke dalam kereta. Kesan pertama, keretanya cukup bersih dan sepertinya cukup nyaman untuk perjalanan saya nanti selama kurang lebih 4,5 jam. 
 
Kereta Api Rajawali
 
 
Setelah menemukan tempat duduk saya, saya duduk dengan tenang dan tidak lama kemudian kereta mulai bergerak. Cukup on time juga karena tepat jam 14.00 kereta sudah berangkat meninggalkan Stasiun Pasar Turi. Selama perjalanan di luar terdapat pemandangan yang cukup indah meskipun kebanyakan hanya berupa sawah dan genangan-genangan air di dalam blok-blok yang saya duga itu adalah tambak. Pemandangan ini cukup berbeda jika dibandingkan dengan rute Surabaya-Yogyakarta yang sering saya lalui. Sepanjang perjalanan saya malah nggak bisa tidur karena menikmati pemandangan yang indah ini.
 
Kereta Api Rajawali
 
 
Menariknya lagi di kereta ini sudah menggunakan LCD TV berukuran 21", tidak menggunakan TV tabung seperti pada KA Sancaka yang sering saya naiki. Acara-acara yang diputar di TV juga cukup menarik. Banyak sekali pengetahuan tentang kereta api yang saya dapat dari sini, misalnya jembatan-jembatan kereta api yang berusia sangat tua dan masih digunakan hingga sekarang ini dengan pemandangan yang sangat indah. Selain itu juga diputarkan film "just for laugh" seperti yang biasa diputar di pesawat Garuda. 
 
Kereta Api Rajawali
 
 
Karena perut sudah mulai lapar belum makan siang, saya memesan nasi goreng plus soft drink sama mbak prami yang mondar-mandir menawarkan makanan. Surprise!! Penyajian makanannya cukup baik dengan ditutup oleh plastik. Eh ternyata nggak cuma pake telor doang, ada ayam gorengnya juga. Rasanya lumayan enak juga kok, sayangnya udah agak dingin. Mungkin akan lebih oke lagi kalo misalnya dibungkusnya dengan kertas aluminium foil jadi biar tetep anget terus seperti makanan di pesawat, karena di kereta ini harganya juga udah hampir mendekati harga makanan di pesawat. 
 
Kereta Api Rajawali
 
 
Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 4,5 jam, kereta semakin mendekati Stasiun Tawang. Tapi melihat pemandangan kanan-kiri kok air semua. Ternyata memang banjir di sepanjang perlintasan kereta, sambil berharap mudah-mudahan di stasiun nggak banjir.

Jam 18.30 kereta sudah tiba di Stasiun Tawang Semarang. Saya segera keluar stasiun karena saya sudah ditunggu oleh teman yang menjemput saya. 
 
 
Sumber: http://www.wijanarko.net
 

Kewajiban Mengingkari Thaghut Penguasa Zalim



Di dalam jilid 1 kitab Fi Dhzilalil Qur’an, Sayyid Qutb rahimahullah menjelaskan makna kata thaghut. Penjelasannya ditemukan dalam pembahasan surah Al-Baqarah ayat 256. Uraian beliau mengenai thaghut adalah sebagai berikut:
“Thaghut” adalah variasi bentuk kata dari “thughyaan”, yang berarti segala sesuatu yang melampaui kesadaran, melanggar kebenaran dan melampaui batas yang telah ditetapkan Allah bagi hamba-hambaNya, tidak berpedoman kepada aqidah Allah, tidak berpedoman kepada syariat yang ditetapkan Allah. Dan yang termasuk dalam kategori thaghut adalah juga setiap manhaj ‘tatanan, sistem’ yang tidak berpijak pada peraturan Allah. Begitu juga setiap pandangan, perundang-undangan, peraturan, kesopanan, atau tradisi yang tidak berpijak pada peraturan dan syariat Allah.

Di dalam karya fenomenalnya yang berjudul “Kitabut Tauhid” Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah menyebutkan bahwa pentolan thaghut ada lima. Dan salah satunya ialah penguasa yang zalim. Siapakah penguasa yang zalim itu? Dalam bahasa Arab kata zalim berlawanan dengan kata adil. Di dalam bahasa Arab kata adil bermakna:

وضع شئ في مكانه

“Menempatkan sesuatu pada tempatnya.”

Sedangkan kata zalim bermakna:

وضع شئ غير مكانه

“Menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya.”

Dalam hal ini yang dimaksud dengan menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya ialahHukum Allah سبحانه و تعالى . Para penguasa zalim tidak menempatkan Hukum Allah سبحانه و تعالى pada posisi tertinggi. Mereka senantiasa meninggikan hukum selain hukum Allah سبحانه و تعالى . Hukum bikinan manusia lebih mereka muliakan daripada hukum Allah سبحانه و تعالى . Kalaupun hukum Allah سبحانه و تعالى diakui di dalam lingkungan wilayah yang dipimpinnya, namun ia tidak diletakkan sebagai hukum tertinggi. Hukum Allah سبحانه و تعالى hanya menjadi salah satu sumber dari sekian banyak sumber hukum lainnya. Hukum Allah سبحانه و تعالى hanya sekedar bagian dari khazanah sumber hukum di wilayahnya. Oleh karenannya para penguasa zalim yang seperti ini disebut thaghut. Mereka memperlakukan hukum Allah سبحانه و تعالى seolah setara dengan hukum bikinan manusia, bahkan seringkali diletakkan lebih rendah daripada itu.

Seorang penguasa —atau lebih tepatnya pemimpin— yang adil ialah orang yang ketika memiliki otoritas memimpin di suatu wilayah maka ia meletakkan hukum Allah سبحانه و تعالى sebagai acuan tertinggi dan utama. Semua aturan, perundang-undangan dan hukum yang berlaku di wilayah otoritasnya dia pastikan merupakan derivat (turunan alias breakdown) dari hukum Allah سبحانه و تعالى . Dan ia hanya mau memberlakukan hukum Allah سبحانه و تعالى tersebut mengikuti cara yang telah dilakukan oleh teladan utamanya yaitu Rasulullah Muhammad صلى الله عليه و سلم . Oleh karena itu, pemimpin yang adil dikatakan sebagai fihak yang bilamana terjadi perselisihan, senantiasa mengembalikan urusannya kepada Allah سبحانه و تعالى (Al-Qur’an) dan RasulNya صلى الله عليه و سلم (As-Sunnah An-Nabawiyyah). Persis sebagaimana termaktub di dalam surah An-Nisa ayat 59 yang nanti akan dijelaskan. Para pemimpin yang adil sangat sadar bila mereka tidak menjadikan wahyu Allah سبحانه و تعالى sebagai sumber utama dalam memutuskan berbagai perkara yang muncul, maka dirinya dipandang Allah سبحانه و تعالى sebagai termasuk kaum yang zalim.

وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

“Barang siapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Maidah [5] : 45)

Salah satu contoh figur yang diabadikan Al-Qur’an sebagai representasi thaghut penguasa zalim yang paling ekstrim dalam sejarah kemanusiaan ialah sosok Fir’aun. Allah سبحانه و تعالى dengan jelas menggambarkan bahwa Fir’aun merupakan penguasa yang di dalam perilaku berkuasanya mempertontonkan sikap melampaui batas.

اذْهَبْ إِلَى فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَى

"Pergilah kamu kepada Firaun, sesungguhnya dia telah thoghoo (melampaui batas).” (QS. An-Nazi’at [79] : 17)




Dalam mensikapi kekuasaan, Fir’aun menjadi lupa diri. Aturan bahwa rakyat wajib mentaatinya tanpa reserve, menyebabkan Fir’aun memandang dirinya berada di atas rata-rata manusia biasa. Ia memandang dirinya sebagai super-human (manusia luar biasa). Bahkan ia meyakini dirinya adalah tuhan seru sekalian alam. Subhaanallahi ‘amma yashifuun (Maha Suci Allah dari segala bentuk pensifatan yang batil)...!

فَكَذَّبَ وَعَصَى ثُمَّ أَدْبَرَ يَسْعَى فَحَشَرَ فَنَادَى فَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الأعْلَى

“Tetapi Firaun mendustakan dan mendurhakai. Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa). Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya. (Seraya) berkata: "Akulah tuhanmu yang paling tinggi". (QS. An-Nazi’at [79] : 21-24)

Kecenderungan orang yang berkuasa untuk berlaku melampaui batas merupakan hal biasa jika tidak bisa disebut aksiomatik (suatu keniscayaan). Kecuali bila yang menerima otoritas adalah seorang mukmin sejati. Mukmin sejati sadar bahwa ketika dirinya memperoleh otoritas kepemimpinan, maka saat itu juga sebenarnya dirinya terbebani suatu beban berat. Ia dibebani amanah untuk memastikan bahwa di bawah kepemimpinannya seluruh pengikutnya, rakyat, anak buah atau konstituen berjalan menuju keridhaan Allah سبحانه و تعالى. Artinya, di bawah kepemimpinannya ia harus selalu berusaha menegakkan kebenaran. Dan kebenaran hanya satu, yaitu kebenaran yang bersumber dari Allah سبحانه و تعالى .

الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ

“Kebenaran itu adalah dari Rabbmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.” (QS. Al-Baqarah [2] : 147)




Oleh karena itu, sejak awal Islam mengharuskan ketaatan rakyat kepada pemimpin sesudah mentaati Allah سبحانه و تعالى dan RasulNya Muhammad صلى الله عليه و سلم . Dalam mentaati Allah سبحانه و تعالى dan RasulNya صلى الله عليه و سلم Al-Qur’an tidak memberikan syarat apapun kepada kaum muslimin, selain kewajiban mereka beriman bahwa apapun yang datang dari Allah سبحانه و تعالى dan RasulNya صلى الله عليه و سلم sepenuhnya merupakan kebenaran. Namun begitu Allah سبحانه و تعالى memerintahkan kaum muslimin —sebagai rakyat— untuk mentaati pemimpin mereka, maka Allah سبحانه و تعالى mensyaratkan bahwa ketaatan menjadi wajib hanya ketika para pemimpin tersebut senantiasa menjadikan Allah سبحانه و تعالى (Al-Qur’an) dan RasulNya صلى الله عليه و سلم (As-Sunnah An-Nabawiyyah) sebagai marja’ (rujukan atau referensi) utama penyelesaian berbagai perkara kehidupan.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الأمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلا

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS. An-Nisa [4] : 59)

Ad-Dajjal merupakan representasi thoghut (penguasa batil yang melampaui batas) di Akhir Zaman menjelang tibanya Hari Kiamat. Ia merupakan Fir’aun modern di penghujung berakhirnya perjalanan dunia. Ketika ia hadir ia akan mengaku dirinya merupakan Rabb semesta alam. Persis sebagaimana Fir’aun dahulu kala. Dan sebelum keluarnya puncak fitnah Ad-Dajjal, maka dunia akan diselimuti oleh aneka fitnah yang menjadi mukaddimah kedatangan fitnah Ad-Dajjal, sang thaghut penguasa zalim paling fenomenal sepanjang zaman. Maka sebelum Ad-Dajjal keluar akan bermunculan para thaghut penguasa zalim menghiasi panggung kekuasaan dunia di berbagai negara sebagaimana yang disaksikan dewasa ini.

ذُكِرَ الدَّجَّالُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَأَنَا لَفِتْنَةُ بَعْضِكُمْأَخْوَفُ عِنْدِي مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ وَلَنْ يَنْجُوَ أَحَدٌ مِمَّا قَبْلَهَا إِلَّا نَجَا مِنْهَاوَمَا صُنِعَتْ فِتْنَةٌ مُنْذُ كَانَتْ الدُّنْيَا صَغِيرَةٌ وَلَا كَبِيرَةٌ إِلَّا لِفِتْنَةِ الدَّجَّالِ

Ad-Dajjal disebut-sebut di dekat Rasulullah, lalu beliau bersabda, "Sungguh fitnah sebagian dari kalian lebih aku takutkan dari fitnah Ad-Dajjal. Dan tiada seseorang dapat selamat dari aneka fitnah sebelum fitnah Ad-Dajjal melainkan pasti selamat pula darinya (fitnah Ad-Dajjal) sesudahnya. Dan tiada fitnah yang dibuat sejak adanya dunia ini —baik kecil ataupun besar— kecuali untuk menyambut fitnah Ad-Dajjal." (Hadits Shahih Riwayat Ahmad No. 22215)

Barangsiapa sanggup bersikap tegas menghadapi berbagai thaghut penguasa zalim sebelum keluarnya Ad-Dajjal, maka Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم menjamin ia bakal selamat menghadapi sang thaghut penguasa zalim paling dahsyat di akhir zaman yakni Ad-Dajjal. Atas dasar inilah Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم menganjurkan ummat Islam untuk mengingkari para penguasa zalim di era penuh fitnah di akhir zaman. Barangsiapa yang mengingkari mereka niscaya selamat. Dan barangsiapa yang malah mentaati mereka, maka Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم berlepas diri dari mereka.

سَتَكُونُ أُمَرَاءُ فَتَعْرِفُونَ وَتُنْكِرُونَ فَمَنْ عَرَفَ بَرِئَوَمَنْ أَنْكَرَ سَلِمَ وَلَكِنْ مَنْ رَضِيَ وَتَابَعَ

Rasulullah shollallahu’alaih wa sallam bersabda, “Akan muncul pemimpin-pemimpin yang kalian kenal, tetapi kalian tidak menyetujuinya.Orang yang membencinya akan terbebaskan (dari tanggungan dosa). Orang yang tidak menyetujuinya akan selamat. Orang yang rela dan mematuhinya tidak terbebaskan(dari tanggungan dosa).” (Hadits Shahih Riwayat Muslim No 3445)



Barangsiapa yang menyetujui para thaghut penguasa zalim tersebut, niscaya ketika Ad-Dajjal keluar orang-orang tersebut bakal dengan mudahnya masuk dalam perangkap tipu-daya sang thaghut paling dahsyat sepanjang zaman Ad-Dajjal. Sebab, bagaimana mereka akan sanggup mengingkari Ad-Dajjal, sedangkan menghadapi para thaghut penguasa zalim yang levelnya lebih rendah dari Ad-Dajjal saja mereka sudah masuk dalam perangkap ketaatan taqlid (membabi-buta) yang tercela. Mereka bakal menyesal di akhirat kelak. Sebuah penyesalan yang sangat terlambat sehingga tidak berguna. Wa na’udzubillaahi min dzaalika.

يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ يَقُولُونَ يَا لَيْتَنَا أَطَعْنَا اللَّهَ وَأَطَعْنَا الرَّسُولا وَقَالُوا رَبَّنَا إِنَّاأَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاءَنَا فَأَضَلُّونَا السَّبِيلا رَبَّنَا آتِهِمْ ضِعْفَيْنِ مِنَ الْعَذَابِ وَالْعَنْهُمْ لَعْنًا كَبِيرًا

Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata, "Alangkah baiknya, andai kata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul". Dan mereka berkata, "Ya Rabb kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Ya Rabb kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar." (QS. Al-Ahzab [33] : 66-68)

Saudaraku, jelas sekali bahwa mengingkari thaghut penguasa zalim menjadi suatu perkara yang sangat penting dan wajib. Sebab kelalaian seorang muslim untuk mengingkari para thaghut penguasa zalim berakibat fatal bagi kehidupannya yang abadi di akhirat nanti. Tidak cukup seorang muslim merasa aman bahwa dirinya telah beriman kepada Allah سبحانه و تعالى tetapi pada saat yang sama dia tidak rela dan yakin untuk menjauhi dan mengingkari thaghut. Inilah dua sisi dari aqidah tauhid sejati seorang mukmin.

فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لا انْفِصَامَ لَهَا

Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang teguh kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. (QS. Al-Baqarah [2] : 256)

www.eramuslim.com

Gedung Pencakar Langit Berlapis Emas Hasil 'Saweran' Penduduk Desa


Longxi International Hotel (Foto: Reuters)


Salah satu gedung pencakar langit tertinggi di China mulai beroperasi. Uniknya, gedung pencakar langit itu merupakan hasil 'saweran' para penduduk desa yang memang notabene kaya raya. Di salah satu lantainya berlapis emas.

Adalah Longxi International Hotel, gedung pencakar langit yang ada di salah satu desa paling kaya China, Huaxi. Gedung tersebut memiliki tinggi 328 meter dengan biaya pembangunan mencapai US$ 470 juta.

Di China, gedung pencakar langit memang bukan hal yang mengherankan. Setidaknya ada sekitar 10 gedung yang lebih tinggi di China, termasuk Shanghai World Financial Center yang merupakan gedung tertinggi ke-3 di dunia. Namun umumnya, gedung-gedung pencakar langit itu ada di kota-kota besar.

Sementara Longxi International Hotel berada di Huaxi yang masih dikategorikan sebagai sebuah desa di Provinsi Jiangsu, China bagian Timur. Desa tersebut memiliki jumlah penduduk yang berkembang pesat dari hanya 1.600 orang pada era 1960-an menjadi 50.000 pada saat ini.

Huaxi dulunya merupakan lingkungan pedesaan yang kumuh, namun kemudian tumbuh pesat seiring reformasi ekonomi China besar-besaran dalam 30 tahun terakhir. Kekayaan Huaxi didasarkan pada pengumpulan dana-dana dari rumah tangga yang terdaftar yang telah mengumpulkan uang dari berbagai industri seperti baja dan tekstil. Kebanyakan pendapatan rumah tangga di desa tersebut diinvestasikan lagi ke proyek lanjutan dengan basis mandatory, sehingga membuat siklus terus berjalan.

Menurut surat kabar China Daily, yang dikutip dari AFP, Rabu (12/10/2011), pemegang saham dari Longxi International Hotel tersebut adalah 200 rumah tangga desa, yang masing-masing menyediakan 10 juta yuan atau sekitar US$ 1,5 juta untuk model proyek tersebut.

"Gedung tersebut adalah simbul kolektivitas," ujar Deputi Partai Komunis Huaxi, Zhou Li.

Huaxi Group, korporasi yang mengelola bisnis penduduk desa tersebut memiliki 2.000 pemegang saham, semuanya merupakan penduduk yang teregistrasi. Selain penduduk desa tidak diizinkan menjadi pemegang saham, meski mereka bekerja di sana.

Hotel tersebut diharapkan bisa mengakomodasi pebisnis yang menyewa di desa industri tersebut, para pejabat yang mempelajari modal Huaxi dan juga wisatawan di desa tersebut.

Di dalam gedung tersebut terdapat restoran, kolam renang di atap, mal, gedung bioskop, spa, dan pada lantai 60 dibuat dari berton-ton emas.

www.detik.com

Makkah, Kota dengan Real Estate Termahal di Dunia



Harga Per Meternya Capai Rp 800 Juta

 
Makkah, kota suci umat Islam, membuktikan diri sebagai kasus perkecualian di tengah suramnya pasar real estate di Timur Tengah. Terus bertambahnya jumlah orang yang beribadah haji dan umroh, menyebabkan booming pembangunan hotel di kota ini.

Para ahli real estate menyatakan, harga setiap satu meter persegi di area komersial di sekitar kota suci, bisa mencapai 375 ribu riyal (US$ 100.000 atau sekitar Rp 848.550.000), menjadikan Makkah sebagai kota paling mahal di dunia. Demikian dilansir Al Arabiya, Kamis (28/7/2011).

Koran Arab Saudi, ‘Al-Yawm’ pernah menulis, lebih dari 2,5 juta jamaah pergi ke Makkah tiap tahun untuk beribadah haji. Hotel mewah, gedung hunian tinggi dan pencakar langit komersial membayangi Masjidil Haram, tempat Ka’bah berada.

Shoujaa Zaidi, Wakil Presiden Manajemen Proyek dan General Manager Makkah Hilton Hotel and Towers, menyatakan, “Makkah saat ini di masa puncaknya.”

‘Hutan’ gedung tinggi tumbuh di samping Masjidil Haram, dibangun oleh Jabal Omar Development Company, dengan anggaran lebih 5,5 miliar dolar. Hilton segera membuka pintu di sana, bersama 26 hotel baru lainnya, menambah 13 ribu kamar baru di kota itu.

“Tidak ada keraguan hotel-hotel ini akan habis dipesan. Pertumbuhan populasi kaum Muslim membenarkan ekspansi ini,” ujarnya.

Banque Saudi Fransi (BSF) menyatakan, investasi pemerintah dan pengembang real estate di Makkah dan Madinah, diperkirakan mencapai 120 miliar dolar di dekade mendatang. Di Makkah sendiri, proyek senilai 20 miliar dolar saat ini sedang berjalan.

Hotel Marriott International dan Hyatt International berminat untuk mengelola dan mengoperasikan hotel-hotel yang dibangun oleh pengembang Jabal Omar. Pembangunan ini diharapkan meningkatkan kapasitas Makkah dalam menerima jamaah hingga 50% dalam 10 tahun ke depan.

Ahli masalah Makkah dan Madinah, Sami Ankawi, yang menetap di Jeddah menuturkan, “Makkah dan Madinah secara historis nyaris sempurna. Anda tidak bisa berkeliaran di area pusat dan hanya menemukan gedung pencakar langit,” tuturnya.

Di sini terdapat juga Mecca Clock Royal Tower yang memandang kota; yang memiliki menara jam terbesar di dunia, yang juga merupakan hotel menjulang yang menghadap Ka’bah.

Secara tradisional, Makkah hanya menyediakan akomodasi yang berisi kamar-kamar sempit dengan fasilitas dasar untuk menjalankan ibadah, tanpa layanan lainnya, karena mereka dianggap sebagai penduduk sementara yang hanya tinggal dalam periode singkat. Banyak di antara mereka menyewa di rumah-rumah penduduk dengan ongkos murah.

Namun, pemandangan itu berubah beberapa tahun terakhir setelah operator hotel internasional dan regional bermunculan di Makkah. Hotel-hotel mewah terkenal mulai menyediakan layanan 24 jam untuk para turis dan jamaah.

Perusahaan yang berbasis di Dubai, Emaar dan Damac, seperti halnya Arabtec dan Drake & Scull bergairah memasuki pasar Saudi.

Perusahaan-perusahaan ini, bersama pesaing mereka dari Qatar, Kuwait dan Mesir, merasa bahwa kesuksesan di Makkah akan membantu mereka memasuki pasar Saudi yang lebih luas, yang saat ini mengalami kekurangan perumahan akibat pertumbuhan jumlah penduduk di negeri kerajaan itu. Penduduk Saudi saat ini 29 juta.

Zeina al-Tabari, Direktur Eksekutif Drake & Scull menuturkan, mayoritas proses kontraknya saat ini berada di Saudi. “Kami menawar banyak proyek di Jabal Omar dan sekitar Makkah. Kami berharap peningkatan yang besar di Arab Saudi,” ujarnya.

www.detik.com

Adakah Jagat Lain?

Oleh Dr. Mohamad Daudah
Oleh: Dr. Husni Hamdan Hamamah

Allah berfirman, ‘Maka bagi Allah-lah segala puji, Tuhan langit dan Tuhan bumi, Tuhan semesta alam. Dan bagi-Nya lah keagungan di langit dan di bumi, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.’ (al-Jatsiyah: 36-37)



Para ahli tafsir memiliki banyak pendapat tentang kata ‘alamin yang menunjukkan luasnya pemahaman mereka. Jagat kita (universe) yang kita lihat sangat luas itu merupakan tingkatan yang jarak setengah diameternya adalah 30 miliar perjalanan cahaya. Dengan arti bahwa seandainya kita memulai perjalanan dari titik terjauh yang satu dengan kecepatan 300 ribu km/detik, dan itu adalah kecepatan kosmik terbesar, maka kita membutuhkan 30 milyar tahun untuk sampai ke titik terjauh di sisi lain dari alam semesta ini.
Para ahli astrofisika bertanya-tanya, adakah dunia selain dunia yang kita lihat ini, dan bagaimana dimensi-dimensinya jika ia ada. Kita memang tidak melihatnya, tetapi barangkali ia ada karena kita tidak melihat setiap yang ada. Allah berfirman, ‘Maka Aku bersumpah dengan apa yang kamu lihat. Dan dengan apa yang tidak kamu lihat. Sesungguhnya al-Qur’an itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia.’ (al-Haqqah: 38-40)

Para ahli astrofisika menyatakan bahwa dunia kita barangkali hanya seperti balon yang mengapung di angkasa yang sempurna dimensi-dimensinya.


Apa kata ahli tafsir? 

Al-Qurthubi: Para ahli takwil berbeda pendapat mengenai kata ‘alamin. Menurut Qatadah, kata ‘alamin adalah jamak dari kata ‘alam, yaitu setiap maujud selain Allah. Kata ini tidak memiliki arti tunggal, sama seperti kata rahthun (kelompok) dan qaum (golongan). Husain bin Fadhal mengatakan penghuni setiap zaman itu disebut ‘alam. Dan lain-lain.

Wahb bin Munabbih berkata, ‘Sesungguhnya Allah memiliki delapan belas ribu jagat, dan dunia hanyalah satu jagat dari sekian banyak jagat tersebut.’

Abu Sa‘id al-Khudri berkata, ‘Sesungguhnya Allah memiliki empat puluh ribu jagat, dan dunia dari timur hingga barat adalah satu jagat.’

Muqatil berkata, ‘Jumlah jagat adalah delapan puluh ribu. Empat puluh ribu jagat di antaranya ada di dalam air, dan empat puluh ribu di antaranya ada di darat.’

Menurut al-Qurthubi, pendapat yang pertama adalah yang paling mendekati kebenaran, karena ia mencakup setiap makhluk dan eksisten. Dalilnya adalah firman Allah, ‘Firaun bertanya, ‘Siapa Tuhan semesta jagat itu?’ Musa menjawab, ‘Tuhan Pencipta langit dan bumi dan apa-apa yang di antara keduanya.’’ (asy-Syu’ara: 23-24) Kata ‘alamin di dalam al-Qur’an sebanyak 60 kali, dan salah satunya mengisyaratkan langit dan bumi.

Di kalangan para ilmuwan hari ini muncul banyak pertanyaan yang membingungkan seputar keberadaan jagat lain di tengah ciptaan yang mahabesar ini. Inti pertanyaan tersebut adalah: apakah ada jagat-alam lain dengan hukum yang berbeda dari hukum yang mengatur jagat kita, dimana cahanya melesat lebih cepat, dan dimana daya gravitasi lebih kuat daripada yang kita kenal?

Banyak ilmuwan meyakini keberadaan jagat lain selain jagat kita. Di antara mereka adalah Max Tugmart, John G. Cramer, Susan Wealze and David Hoytawes. Salah satu model yang diprediksi keberadaannya oleh para ilmuwan adalah kembaran galaksi kita, yang jaraknya dari kita adalah 1028 meter dari kita.
Max Tugmart berpandangan bahwa jagat paralel (parallel universe) bukan sekedar fiksi ilmiah. Bahkan, dunia lain itu tidak lain adalah implementasi langsung dari kajian-kajian kosmologi.


Malkuth antara al-Qur’an dan Sain: 

Sangat mengherankan bahwa kata malakut yang disebut beberapa kali di dalam al-Qur’an itu digunakan para ilmuan. Mari kita cermati apa yang ditulus John G. Cramer,
‘Gene Wolf menduga bahwa yang disebut dunia ini bukan merupakan satu-satunya jagat, melainkan seperti satu dunia di luar perjalanan waktu. Kita akan membutuhkan kata lain, dan saya mengusulkan kata malkut yang dalam bahasa Kabalist yang berarti jagat. Tetapi, menurutku kata tersebut bukan kata baru, dan sepertinya kasar.’

Seandainya Gene Wolf tahu bahwa kata malkut atau malakut itu adalah kata asli Arab dan disebut di dalam al-Qur’an al-Karim, maka ia pasti tidak menyebutnya ‘kasar’. Allah berfirman, ‘Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan (malakut) langit dan bumi dan segala sesuatu yang diciptakan Allah, dan kemungkinan telah dekatnya kebinasaan mereka? Maka kepada berita manakah lagi mereka akan beriman selain kepada Al Qur'an itu?’ (al-A’raf: 185)

Suzanne Willis menyebutkan bahwa jagat-jagat yang paralel itu dimungkinkan terpisah sesuai teori-teori yang terpisah dengan dua jalan. Jalan pertama pada fase huge inflation of the universe (pemekaran besar dunia), dimana satu bagiannya yang kecil berkembang menjadi besar, dan sesudah itu jadilah dunia yang kita kenal saat ini. Dan dimungkinkan bagian-bagian yang lain menempuh jalan yang sama, berkembang, dan membentuk dunia-dunia lain. Sedangkan jalan kedua dan sesuai teori kuantum, dunia-dunia paralel itu berjalinan akibat Quantum Event.

Max Tugmark meneliti teori-teori fisika yang berkaitan dengan jagat-jagat paralel, yang tersusun dalam empat tingkatan jagat, yang memukinkan adanya variasi yang berkelanjutan.
- Tingkatan pertama adalah jagat-jagat raya yang tidak diatur dengan fisika dan konstanitas fisika jagat kita, tetapi bisa jadi perkembangan Artikelnya berbeda.
- Tingkatan kedua adalah jagat-jagat yang konstanitas-kontanitas fisikanya dan dimensi-dimensi ruang dan waktunya berbeda dari yang ada di jagat kita.
- Tingkatan ketiga, setiap kuantum dimungkinkan memunculkan banyak salinan.
- Tingkatan keempat memiliki hukum-hukum fisika yang berbeda.

www.eramuslim.com

Tujuh Lapisan Bumi

Oleh Dr. Mohamad Daudah

Ketika para ilmuwan mulai meneliti lembah-lembah di bumi untuk mengenal struktur dan unsur-unsurnya, mereka menemukan mitos dan dongeng yang mendominasi abad-abad terakhir itu tidak memiliki dasar ilmiah. Setelah para ilmuwan menemukan bahwa bumi berbentuk bulat telur, maka mereka menduga bahwa inti bola bumi ini mempunyai suatu nukleus, dan cangkangnya adalah kerak bumi yang sangat tipis jika dibandingkan dengan ukuran bumi. Dan antara dua lapisan ini ada lapisan ketiga yang biasa disebut dengan kata mantel. Ini merupakan pengetahuan awal para ilmuwan.


Perkembangan Fakta-fakta Ilmiah

Teori Tiga Lapisan ini tidak cukup lama bertahan karena penemuan-penemuan yang terbaru di sistem geologi. Pengukuran-Pengukuran dan percobaan-percobaan terbaru menunjukkan bahwa Artikel yang berisi nukleus dari bumi itu berada di bawah tekanan yang sangat tinggi, tiga juta kali lebih dari permukaan bumi.
Di bawah tekanan seperti itu, zat berubah bentuk menjadi solid, dan hal ini pada gilirannya membuat inti bumi itu sangat solid. Inti bumi ini dikelilingi suatu lapisan zat cair dengan suhu yang sangat tinggi. Ini berarti bahwa ada dua lapisan di dalam inti bumi, bukan satu. Satu lapisan di dalam pusat yang dikelilingi lapisan zat cair.

Hal itu diketahui sesudah alat-alat pengukur dikembangkan dan memberi para ilmuwan suatu perbedaan yang jelas antar lapisan-lapisan bumi bagian dalam. Jika kita turun ke bawah bumi yang keras, kita akan menemukan lapisan batu-batu yang sangat panas, yaitu batu yang berfungsi untuk membungkus. Setelah itu ada tiga lapisan terpisah, di mana masing-masing itu berbeda kepadatan, tekanan dan suhu yang berbeda-beda.

Oleh karena itu para ilmuwan mengklasifikasi lapisan-lapisan bumi menjadi tujuh lapisan, tidak lebih. Gambar menunjukkan lapisan-lapisan ini dengan dimensi masing (beberapa di luar skala), sesuai yang ditemukan para ilmuwan baru-baru ini dengan berbagai metode seperti menggunakan alat pengukur gempa bumi dan studi medan magnetik bumi, dan juga teknik-teknik yang lain. Berbagai studi dan penemuan tersebut saat ini diajarkan kepada para mahasiswa fisika di berbagai universitas.



Gambar ini menunjukkan tujuh lapisan Bumi, memberitahukan bahwa kerak bumi adalah lapisan sangat tipis yang disusul dengan mantel dengan berbeda-beda ketebalannya, lalu disusul lapisan-lapsan yang terdiri zat cair, dan diakhiri dengan yang lapisan ketujuh, yaitu nukleus padat.
Para ilmuwan juga menemukan bahwa atom terdiri dari tujuh lapisan atau tingkatan, dan hal ini membuktikan keseragaman ciptaan, di mana bumi mempunyai tujuh lapisan dan atom-atom mempunyai tujuh lapisan juga. Subhanallah.

Tujuh lapisan bumi itu sangat berbeda-beda dari segi struktur, kepadatan, suhu dan bahannya. Oleh karena itu, tidak seorang pun menganggap bumi itu hanya mempunyai satu lapisan sebagai orang di masa lampau berpikir. Di sini kita menemukan bahwa pemikiran bahwa bumi mempunyai lapisan-lapisan merupakan berkara baru dan tidak dikenal atau yang dikemukakan pada waktu al-Qur’an itu sedang diturunkan. Penemuan-penemuan ini dikemukakan para ilmuwan abad 21 kepada kita, tetapi sejak dahulu Kitab Allah telah memberitahu kita tentang hal tersebut.


Informasi di dalam al-Qur’an al-Karim

Al-Qur’an al-Karim, perkataan Tuhan, menuturkan kepada kita tentang tujuh lapisan langit dan tujuh lapisan bumi di dalam dua ayat berikut:
‘Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?’ (al-Mulk: 3)

Allah juga berfirman, ‘Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.’ (ath-Thalaq: 12) Ayat pertama bericara kepada kedua tentang dua sifat langit: bilangan langit itu, yaitu tujuh, dan bentuk langit, yaitu berlapis-lapis. Inilah arti kata thibaqan yang kita temukan di dalam kitab-kitab tafsir al-Qur’an dan kamus-kamus bahasa Arab. Sedangkan ayat kedua menegaskan bahwa bumi itu menyerupai langit, dan hal itu diungkapkan dengan kalimat, ‘Dan seperti itu pula bumi.’ Sebagaimana langit itu berlapis-lapis, maka begitu pula bumi, dan masing-masing jumlahnya tujuh lapisan.


Informasi dalam Sunnah

Seandainya kita meneliti hadits-hadits Rasulullah saw, maka kita menemukan sebuah hadits yang menegaskan keberadaan tujuh lapis bumi, maksudnya tujuh lapis yang sebagiannya membungkus sebagian yang lain. Nabi saw bersabda, ‘Barangsiapa yang menyerobot sejengkal tanah, maka Allah akan menimbunnya dengan tujuh lapis bumi.’ (HR Bukhari) Kata menimbun di sini diungkapkan dengan kata thawwaqa yang secara bahasa berarti meliputinya dari semua sisi.

Pertanyaannya di sini adalah: Bukankah hal ini merupakan mukjizat Nabawi yang besar? Bukankah hadits yang mulia ini telah menentukan bilangan lapisan bumi, yaitu tujuh, dan menentukan bentuk lapisan itu, yaitu meliputi dan menyelubungi. Bahkan hadits ini memuat sinyal tentang bentuk bulat atau semi-bulat. Al-Qur'an dan Sunnah telah mendahului ilmu pengetahuan modern dalam mengungkapkan fakta yang ilmiah ini. Selain itu, al-Qur'an juga telah memberi kita penelasan yang tepat mengenai struktur bumi dengan menggunakan kata thibaqan.

www.eramuslim.com

Makkah Sebagai Pusat Bumi


http://serbaneka.com/wp-content/uploads/Makkah.jpg


Oleh Dr. Mohamad Daudah

Makkah—juga disebut Bakkah—tempat di mana umat Islam melaksanakan haji itu terbukti sebagai tempat yang pertama diciptakan. Telah menjadi kenyataan ilmiah bahwa bola bumi ini pada mulanya tenggelam di dalam air (samudera yang sangat luas).

Kemudian gunung api di dasar samudera ini meletus dengan keras dan mengirimkan lava dan magma dalam jumlah besar yang membentuk ‘bukit’. Dan bukit ini adalah tempat Allah memerintahkan untuk menjadikannya lantai dari Ka’bah (kiblat). Batu basal Makkah dibuktikan oleh suatu studi ilmiah sebagai batu paling purba di bumi.

Jika demikian, ini berarti bahwa Allah terus-menerus memperluas dataran dari tempat ini. Jadi, ini adalah tempat yang paling tua di dunia.

Adakah hadits yang nabawi yang menunjukkan fakta yang mengejutkan ini? Jawaban adalah ya.
Nabi bersabda, ‘Ka’bah itu adalah sesistim tanah di atas air, dari tempat itu bumi ini diperluas.’ Dan ini didukung oleh fakta tersebut.

Menjadi tempat yang pertama diciptakan itu menambah sisi spiritual tempat tersebut. Juga, yang mengatakan nabi yang tempat di dalam dahulu kala dari waktu menyelam di dalam air dan siapa yang mengatakan kepada dia bahwa Ka’bah adalah pemenang pertama yang untuk dibangun atas potongan dari ini tempat seperti yang didukung oleh studi dari basalt mengayun-ayun di Makkah?


Makkah Pusat Bumi

Prof. Hussain Kamel menemukan suatu fakta mengejutkan bahwa Makkah adalah pusat bumi. Pada mulanya ia meneliti suatu cara untuk menentukan arah kiblat di kota-kota besar di dunia.

Untuk tujuan ini, ia menarik garis-garis pada peta, dan sesudah itu ia mengamati dengan seksama posisi ketujuh benua terhadap Makkah dan jarak masing-masing. Ia memulai untuk menggambar garis-garis sejajar hanya untuk memudahkan proyeksi garis bujur dan garis lintang.

Setelah dua tahun dari pekerjaan yang sulit dan berat itu, ia terbantu oleh program-program komputer untuk menentukan jarak-jarak yang benar dan variasi-variasi yang berbeda, serta banyak hal lainnya. Ia kagum dengan apa yang ditemukan, bahwa Makkah merupakan pusat bumi.

Ia menyadari kemungkinan menggambar suatu lingkaran dengan Makkah sebagai titik pusatnya, dan garis luar lingkaran itu adalah benua-benuanya. Dan pada waktu yang sama, ia bergerak bersamaan dengan keliling luar benua-benua tersebut. (Majalah al-Arabiyyah, edisi 237, Agustus 1978).

Gambar-gambar Satelit, yang muncul kemudian pada tahun 90-an, menekankan hasil yang sama ketika studi-studi lebih lanjut mengarah kepada topografi lapisan-lapisan bumi dan geografi waktu daratan itu diciptakan.

Telah menjadi teori yang mapan secara ilmiah bahwa lempengan-lempengan bumi terbentuk selama usia geologi yang panjang, bergerak secara teratur di sekitar lempengan Arab. Lempengan-lempengan ini terus menerus memusat ke arah itu seolah-olah menunjuk ke Makkah.

Studi ilmiah ini dilaksanakan untuk tujuan yang berbeda, bukan dimaksud untuk membuktikan bahwa Makkah adalah pusat dari bumi. Bagaimanapun, studi ini diterbitkan di dalam banyak majalah sain di Barat.
Allah berfirman di dalam al-Qur’an al-Karim sebagai berikut:
‘Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Qur'an dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada Ummul Qura (penduduk Makkah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya..’ (asy-Syura: 7)

Kata ‘Ummul Qura’ berarti induk bagi kota-kota lain, dan kota-kota di sekelilingnya menunjukkan Makkah adalah pusat bagi kota-kota lain, dan yang lain hanyalah berada di sekelilingnya. Lebih dari itu, kata ummu (ibu) mempunyai arti yang penting di dalam kultur Islam.

Sebagaimana seorang ibu adalah sumber dari keturunan, maka Makkah juga merupakan sumber dari semua negeri lain, sebagaimana dijelaskan pada awal kajian ini. Selain itu, kata ‘ibu’ memberi Makkah keunggulan di atas semua kota lain.


Makkah atau Greenwich

Berdasarkan pertimbangan yang seksama bahwa Makkah berada tengah-tengah bumi sebagaimana yang dikuatkan oleh studi-studi dan gambar-gambar geologi yang dihasilkan satelit, maka benar-benar diyakini bahwa Kota Suci Makkah, bukan Greenwich, yang seharusnya dijadikan rujukan waktu dunia. Hal ini akan mengakhiri kontroversi lama yang dimulai empat dekade yang lalu.
Ada banyak argumentasi ilmiah untuk membuktikan bahwa Makkah merupakan wilayah nol bujur sangkar yang melalui kota suci tersebut, dan ia tidak melewati Greenwich di Inggris. GMT dipaksakan pada dunia ketika mayoritas negeri di dunia berada di bawah jajahan Inggris. Jika waktu Makkah yang diterapkan, maka mudah bagi setiap orang untuk mengetahui waktu shalat.


Makkah adalah Pusat dari lapisan-lapisan langit 

Ada beberapa ayat dan hadits nabawi yang menyiratkan fakta ini. Allah berfirman, ‘Hai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.’ (ar-Rahman:33)

Kata aqthar adalah bentuk jamak dari kata ‘qutr’ yang berarti diameter, dan ia mengacu pada langit dan bumi yang mempunyai banyak diameter.

Dari ayat ini dan dari beberapa hadits dapat dipahami bahwa diameter lapisan-lapisan langit itu di atas diameter bumi (tujuh lempengan bumi). Jika Makkah berada di tengah-tengah bumi, maka itu berarti bahwa Makkah juga berada di tengah-tengah lapisan-lapisan langit.

Selain itu ada hadits yang mengatakan bahwa Masjidil Haram di Makkah, tempat Ka‘bah berada itu ada di tengah-tengah tujuh lapisan langit dan tujuh bumi (maksudnya tujuh lapisan pembentuk bumi).

Nabi bersabda, ‘Wahai orang-orang Makkah, wahai orang-orang Quraisy, sesungguhnya kalian berada di bawah pertengahan langit.’


Thawaf di Sekitar Makkah

Dalam Islam, ketika seseorang thawaf di sekitar Ka’bah, maka ia memulai dari Hajar Aswad, dan gerakannya harus berlawanan dengan arah jarum jam. Hal itu adalah penting mengingat segala sesuatu di alam semesta dari atom hingga galaksi itu bergerak berlawanan dengan arah jarum jam.

Elektron-elektron di dalam atom mengelilingi nukleus secara berlawanan dengan jarum jam. Di dalam tubuh, sitoplasma mengelilingi nukleus suatu sel berlawanan dengan arah jarum jam. Molekul-molekul protein-protein terbentuk dari kiri ke kanan berlawanan dengan arah jarum jam. Darah memulai gerakannya dari kiri ke kanan berlawanan dengan arah jarum jam.

Di dalam kandungan para ibu, telur mengelilingi diri sendiri berlawanan dengan arah jarum jam. Sperma ketika mencapai indung telur mengelilingi diri sendiri berlawanan dengan arah jarum jam. Peredaran darah manusia mulai gerakan berlawanan dengan arah jarum jamnya. Perputaran bumi pada porosnya dan di sekeliling matahari secara berlawanan dengan arah jarum jam.

Perputaran matahari pada porosnya berlawanan dengan arah jarum jam. Matahari dengan semua sistimnya mengelilingi suatu titik tertentu di dalam galaksi berlawanan dengan arah jarum jam. Galaksi juga berputar pada porosnya berlawanan dengan arah jarum jam.

www.eramuslim.com

Black Hole dalam Al Qur'an

Oleh Dr. Mohamad Daudah

Barangkali penemuan kosmologi modern terpenting adalah apa yang disebut Black Hole (Lobang Hitam) yang menunjuk kepada bintang-bintang yang sangat berat massanya. Bintang merupakan entitas yang melewati fase pembentukan, kemudian ia membesar dan berkembang hingga sampai fase kematian. Nah, Black Hole itu berada pada fase terakhir. Ketika volume bintang itu berkembang dengan skala yang besar, maka gravitasinya meningkat hingga batas-batas yang sangat besar, sehingga ia menarik segala sesuatu, hingga cahaya tidak bisa terlepas dari gravitasnya yang besar.

Karena itu, kita tidak mungkin melihat benda ini selama-lamanya karena ia sangat terssaljuyi. Dan karena itulah ia disebut Black Hole. Para ilmuwan menyatakan bahwa benda ini berjalan di alam semesta dengan kecepatan yang tinggi dan menarik setiap benda yang mendekatinya. Seandainya kita meminta para astronom untuk mendefinisikan mahluk yang menakjubkan ini secara ilmiah dan sesuai dengan penemuan mereka yang paling baru, maka mereka akan mengatakan:
Black Hole adalah bintang yang berat massanya dan terssaljuyi sehingga tidak bisa dilihat. 2. Makhluk ini berjalan dengan kecepatan mencapai puluhan ribu kilometer per detik. 3. Black Hole menarik, menekan, dan membersihkan setiap sesuatu yang ditemuinya dalam perjalanannya.

Nah, sekarang kita merujuk kepada isyarat al-Qur’an mengenai benda tersebut. Allah berfirman yang makna harfiahnya sebagai berikut, ‘Maka aku bersumpah dengan khunnas, yang berjalan lagi menyapu.’ (at-Takwir: 15-16)

Mari kita cermati maknanya dan sejauh mana kesesuaiannya dengan data-data sain modern.



Kata khunnas berarti sesuatu yang tidak terlihat selama-lamanya. Kata ini terbentuk dari kata khanasa yang berarti terssaljuyi. Karena itu, setan dalam surat an-Nas disebut khannas karena ia tidak terlihat. Kata al-jawari berarti yang berjalan atau berlari. Dan kata al-khunnas terambil dari kata kanasa yang berarti menarik sesuatu yang dekat dan menghimpun kepada dirinya dengan kuat. Dan inilah yang benar-benar terjadi pada Black Hole, tepat seperti yang dibicarakan al-Qur’an.


Al-Qur’an Mengungguli Astronom

Sain menyebut benda ini dengan Black Hole, tetapi penamaan ini tidak tepat. Karena istilah ‘Hole’ berarti kosong, dan itu sama sekali berlawanan dengan bintang-bintang yang memiliki massa yang berat sekali. Dan kata ‘Black’ juga tidak tepat secara ilmiah, karena benda ini tidak memiliki warna, karena ia tidak mengeluarkan suatu cahaya yang bisa dilihat.

Karena itu, kata khunnas adalah kata yang mendeskripsikan hakikat makhluk tersebut secara tepat. Dan kata khunnas yang berarti menyapu itu kita temukan di akhir artikel-artikel ilmiah tentang makhluk ini. Bahkan para ilmuwan menyatakan, ‘Benda itu menyapu ruang angkasa.’



Gambar di atas menunjukkan letupan suatu bintang karena kehabisan seluruh bahan bakarnya, dan ia mulai membentuk Black Hole (khunnas), karena energi pada bintang ini tidak lagi cukup baginya untuk eksis sebagai bintang. Inilah yang mengakibatkan bintang itu memudar dan meningkat gravitasinya. Dan karena itu al-Qur’an menyebut benda ini dengan kata al-jawari al-khunnas yang berarti yang berjalan dan berlari.


Fakta dan Angka

Mengenai bobotnya, Black Hole seberat bumi itu diameternya kurang dari satu sentimeter saja! Dan Black Hole seberat matahari itu diamenternya hanya 3 km. Subhanallah!
Black Hole ukuran sedang itu beratnya 10.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000 kilogram, atau 10 pangkat 31, dengan diameter 30 km saja. Ada banyak Black Hole di pusat galaksi kita dan galaksi-galaksi lain, dan satunya memiliki berat jutaan kali berat matahari.


Bagaimana Ilmuan Melihat Benda ini? 

Bagaimana ia bisa dilihat sedangkan ia tidak mengeluarkan pancaran cahaya? Muncul pemikiran dari seorang peneliti bahwa Black Hole itu memiliki ukuran tertentu, dan ia berjalan di ruang angkasa. Ia pasti akan lewat di depan sebuah bintang sehingga cahayanya tertutup dari kita, seperti kejadian gerhana matahari. Setelah ide itu dilaksanakan dan terbukti benar, maka para ilmuwan sepakat bahwa cahaya bintang tersebut tertutup karena lewatnya Black Hole, sehingga mengakibatkan tertutupnya pancaran cahaya yang bersumber dari bintang tersebut. Hal itu terjadi selama jangka waktu tertentu, kemudian bintang tersebut kembali menunjukkan sinarnya.

www.eramuslim.com

Bahasa Semut



Oleh Dr. Mohamad Daudah

Profesor Robert Hickling sudah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk meneliti serangga dan merekam getaran-getaran bunyi yang mereka lepaskan. Namun, bahan-bahan yang diperoleh tidak bisa dinyatakan hingga ia mampu merekam bunyi-bunyi yang berasal dari semut. Ia bermaksud meneliti semut di sarangnya. Mereka tidak menemukan metoda yang lebih baik daripada mengikuti bunyi-bunyi semut.

Bagaimanapun, hal yang mengejutkan ilmuwan itu adalah bahwa frekwensi bunyi-bunyi yang dilepaskan semut-semut itu bervariasi dari satu semut dengan semut lain, dan dari jenis semut yang satu dengan jenis semut yang lain. Ada dua belas ribu spesis dalam dunia semut di muka bumi, melebihi ras manusia. Di hadapan jumlah yang luar biasa ini para peneliti bingung mengenai bagaimana mereka mencocokkan semua bunyi tersebut.

Beraneka bunyi semut bisa direkam dengan sukses, dan bagian-bagian dari riset ini diterbitkan di majalan Journal of Sound and Vibration tahun 2006, dan itu adalah pertama kali manusia dapat mendengar suara semut yang sebenarnya!

Peneliti ini menerbitkan banyak riset dan yang paling penting adalah tentang komunikasi antar semut dengan judul ‘Analisis Komunikasi Akustik Oleh Semut’ di Journal of Acoustical Society of Amarican Magazine.
Peneliti-peneliti ini menunjukkan bahwa semut-semut melebihi kita dalam komunikasi akustik. Para ilmuwan mengharapkan bahwa semut menggunakan antena-antena untuk mengirim dan menerima getaran suara. Semut memperkuat isyarat-isyarat suara yang diterima seperti yang alat-alat penerima yang canggih.

Lebih dari itu, semut-semut itu bisa menghilangkan bunyi-bunyi yang melebihi batas, sehingga hal tersebut menjadi filtrasi atau klarifikasi terhadap bunyi untuk mencirikannya dari yang lain. Ini merupakan sistem komunikasi yang sangat maju, yang selama ini tidak dikenal para ilmuwan, dan mereka baru menemukannya beberapa tahun yang lalu. Namun al-Qur’an al-Karim telah menyinggung hal tersebut dan mengatakan kepada kita bahwa semut-semut itu berbicara.

Allah berfirman, ‘Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut, ‘Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.’ (an-Naml: 18)

Di dalam ayat ini, ada suatu bukti yang jelas bahwa semut-semut mempunyai suatu bahasa untuk memahami satu sama lain, dan Allah mengaruniai Sulaiman kemampuan untuk mendengar dan memahami suara-suara mereka. Para ilmuwan berusaha untuk menangkap isyarat-isyarat akustik yang diucapkan semut-semut. Namun, mereka membedakan empat macam bunyi setelah melakukan pengamatan selama bertahun-tahun.



Gambar: Semut menggunakan sinyal akustik tertentu yang dilepaskanya saat marah. Seekor semut memberi peringatan, lalu ia mengeluarkan panggilan yang bisa diterima, dipahami, dan direspon kawannya dengan segera. Untuk mendengarkan suara semut yang sedang memberi peringatan kepada kawannya, silakan klik di sini.

Para ilmuwan menyatakan bahwa semut-semut itu seperti kita, mereka melaksanakan tugas-tugas mereka secara efisien. Sambil kerja, semut-semut berbicara satu sama lain dan berkata seperti manusia. Kita menemukan bahwa semut-semut mengorganisir proses pengumpulan makanan dan tugas-tugas lain melalui bunyi-bunyi tertentu dan berbagai perintah yang dilepaskannya, sementara semut-semut lain mendengar dan merespon!




Ini adalah suara semut dalam keadaan normal dan saat bekerja, memindahkan sesuatu, dan mengumpulkan makanan. (klik di sini)

Ketika semut menyerang seekor ulat, maka ia mengeluarkan suara yang menakutkan. Suara-suara tersebut benar-benar tidak bisa dipahami, dan mereka melakukan pertemuan seperti manusia.





Dengarkan suara seekor semut saat menyerang seekor ulat. .( klik di sini)

Phil De Vries menemukan bahwa serangga melepaskan getaran-getaran suara lemah yang dapat dibedakan oleh semut. Kumbang penghisap mengeluarkan zat yang mengandung gula yang disukai semut. Serangga ini mengeluarkan getaran selama ia bekerja, sehingga semut sering kali terjebak sebagai mangsanya. Getaran-getaran akustik itu merupakan alat komunikasi di antara serangga.

Allah berfirman, ‘Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.’ (al-Isra’: 44)

Robert Hickling, salah seorang peneliti terkemuka mengatakan, ‘Semut-semut tidak bereaksi terhadap suara manusi dan tidak terpengaruh olehnya. Tetapi jika kita mengarahkan kepadanya getaran-getaran yang sesuai, maka semut terpengaruh olehnya dan meresponnya. Ini berarti bahwa semut-semut mempunyai bahasa sendiri dan mereka sepenuhnya seperti manusia. Di sini kita ingat akan firman Allah, ‘Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatu pun di dalam Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.’ (an-Naml: 38)

Karenanya kita menyadari bahwa al-Qur’an al-Karim itu sejalan dengan ilmu pengetahuan modern.

www.eramuslim.com

Rahasia Membangun Piramida Firaun





Oleh Abdul Daim Al-Kahil


Sejak lama para ilmuwan bingung bagaimana cara sebuah piramida dibangun. Hal ini karena teknologi mengangkat batu-batu besar yang bisa mencapai ribuan kilogram ke puncak-puncak bangunan belum ditemukan di zamannya. Apa rahasia di balik pembangunan piramida ini?

Dalam edisi tanggal 1 Desember 2006, Koran Amerika Times menerbitkan berita ilmiah yang mengkonfirmasi bahwa Firaun menggunakan tanah liat untuk membangun piramida! Menurut penelitian tersebut disebutkan bahwa batu yang digunakan untuk membuat piramida adalah tanah liat yang dipanaskan hingga membentuk batu keras yang sulit dibedakan dengan batu aslinya.

Para ilmuwan mengatakan bahwa Firaun mahir dalam ilmu kimia dalam mengelola tanah liat hingga menjadi batu. Dan teknik tersebut menjadi hal yang sangat rahasia jika dilihat dari kodifikasi nomor di batu yang mereka tinggalkan.

Profesor Gilles Hug, dan Michel Profesor Barsoum menegaskan bahwa Piramida yang paling besar di Giza, terbuat dari dua jenis batu: batu alam dan batu-batu yang dibuat secara manual alias olahan tanah liat.
Dan dalam penelitian yang dipublikasikan oleh majalah “Journal of American Ceramic Society” menegaskan bahwa Firaun menggunakan jenis tanah slurry untuk membangun monumen yang tinggi, termasuk piramida. Karena tidak mungkin bagi seseorang untuk mengangkat batu berat ribuan kilogram. Sementara untuk dasarnya, Firaun menggunakan batu alam.

Piramida, dan lumpur yang sudah diolah menurut ukuran yang diinginkan dibakar untuk diletakkan di tempat yang paling tinggi.

Lumpur tersebut merupakan campuran lumpur kapur di tungku perapian yang dipanaskan dengan uap air garam dan berhasil membuat uap air sehingga membentuk campuran tanah liat. Kemudian olahan itu dituangkan dalam tempat yang disediakan di dinding piramida.


Profesor Davidovits telah mengambil batu piramida yang terbesar untuk dilakukan analisis dengan menggunakan mikroskop elektron terhadap batu tersebut dan menemukan jejak reaksi cepat yang menegaskan bahwa batu terbuat dari lumpur. Selama ini, tanpa penggunaan mikroskop elektron, ahli geologi belum mampu membedakan antara batu alam dan batu buatan.


Dengan metode pembuatan batu besar melalui cara ini, sang profesor membutuhkan waktu sepuluh hari hingga mirip dengan batu aslinya.

Sebelumnya, seorang ilmuwan Belgia, Guy Demortier, telah bertahun-tahun mencari jawaban dari rahasia di balik pembuatan batu besar di puncak-puncak piramida. Ia pun berkata, “Setelah bertahun-tahun melakukan riset dan studi, sekarang saya baru yakin bahwa piramida yang terletak di Mesir dibuat dengan menggunakan tanah liat.”

Selama ini, ilmuwan hanya mempunyai jawaban yang fiktif soal cara membangun piramida Firaun. Bagaimana mengangkat batu-batu besar yang jumlahnya mencapai 2,8 juta batu. Waktu itu, mereka menyatakan secara fiktif bahwa orang Mesir kuno memiliki kemampuan mengangkat jutaan batu yang beratnya sekitar lima atau enam ribu kilogram!


Penemuan oleh Profesor Prancis Joseph Davidovits soal batu-batu piramida yang ternyata terbuat dari olahan lumpur ini memakan waktu sekitar dua puluh tahun.


Sebuah penelitian yang luas tentang piramida Bosnia, "Piramida Matahari" dan menjelaskan bahwa batu-batunya terbuat dari tanah liat! Ini menegaskan bahwa metode ini tersebar luas di masa lalu. (Gambar dari batu piramida).


Sebuah gambar yang digunakan dalam casting batu-batu kuno piramida matahari mengalir di Bosnia, dan kebenaran ilmiah mengatakan bahwa sangat jelas bahwa metode tertentu pada pengecoran batu berasal dari tanah liat telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu dalam peradaban yang berbeda baik Rumania atau Firaun!


Alquran Ternyata Lebih Dulu Punya Jawaban

Jika dipahami lebih dalam, ternyata Alquran telah mengungkapkan hal ini dari beberapa ayat-ayat yang Allah firmankan. Antara lain:

وَقَالَ فِرْعَوْنُ يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ مَا عَلِمْتُ لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرِي فَأَوْقِدْ لِي يَا هَامَانُ عَلَى الطِّينِ فَاجْعَلْ لِي صَرْحًا لَعَلِّي أَطَّلِعُ إِلَى إِلَهِ مُوسَى وَإِنِّي لَأَظُنُّهُ مِنَ الْكَاذِبِينَ

“Dan berkata Fir'aun: ‘Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah Hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang Tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan Sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa Dia Termasuk orang-orang pendusta." (Al-Qashash:38)

Ayat ini menunjukkan rahasia dari teknologi konstruksi yang digunakan untuk bangunan tinggi sebuah monumen seperti disebutkan “buatkanlah untukku bangunan yang Tinggi”. Teknik ini didasarkan pada lumpur dan panas seperti dalam ayat: “Maka bakarlah Hai Haman untukku tanah liat!”

Subhanallah! Ada bukti yang menunjukkan bahwa patung-patung raksasa dan tiang-tiang yang ditemukan dalam peradaban Rumania dan yang lainnya juga dibangun dari tanah liat! Dapat dikatakan: bahwa keajaiban Al Qur'an menunjukkan cara untuk membangun bangunan-bangunan dari tanah liat dan ini yang tidak diketahui pada waktu turunnya Alquran hingga zaman modern saat ini.


Siapa yang memberitahukan kepada Nabi saw tentang berita ini?


Al-Quran adalah kitab pertama yang mengungkapkan rahasia bangunan piramida, bukan para Ilmuwan Amerika dan Perancis. Pertanyaannya adalah:
Kita tahu bahwa Nabi saw tidak pergi ke Mesir dan tidak pernah melihat piramida, bahkan mungkin tidak pernah mendengar tentangnya. Kisah Firaun, terjadi sebelum masa Nabi saw ribuan tahun yang lalu, dan tidak ada satupun di muka bumi ini pada waktu itu yang mengetahui tentang rahasia piramida. Sebelum ini, para ilmuwan tidak yakin bahwa Firaun menggunakan tanah liat dan panas untuk membangun monumen tinggi kecuali beberapa tahun belakangan ini.

Bagaimana Nabi saw sebelum 1400 tahun yang lalu memberitahukan bahwa Firaun menggunakan tanah liat dan panas untuk membangun monumen ...

Ayat ini sangat jelas dan kuat membuktikan bahwa nabi Muhammad saw tidaklah membawa apapun dari padanya tetapi Allah yang menciptakan Firaun dan menenggelamkannya, dan Dia pula yang menyelamatkan nabi Musa ... Dan Dia pula yang memberitahukan kepada Nabi-Nya akan hakikat ilmiah ini, dan ayat ini menjadi saksi kebenaran kenabiannya pada zaman modern ini!!

Subhanallah! Ambillah pelajaran, wahai orang-orang yang mempunyai akal.

www.eramuslim.com
Related Posts with Thumbnails