Kamis, 05 Mei 2011

Umat Islam Bagai Buih di Lautan

 
 
Diriwayatkan dari Tqausan r.a Rasulullah SAW bersabda: “akan terjadi, bersatunya bangsa-bangsa didunia menyerbu kalian seperti sekelompok orang menyerbu makanan”. Salah seorang sahabat bertanya: “apakah karena jumlah kami dimasa itu sedikit”. Rasulullah menjawab : “jumlah kalian banyak tapi seperti buih dilautan. Allah mencabut rasa takut dari dada musuh-musuh kalian dan Allah menanamkan penyakit ‘wahan’ dalam hati kalian.” Lalu ada yang bertanya lagi :“apakah penyakit ‘wahan’ itu ya rasulullah?” Beliau bersabda : “ Cinta kepada dunia dan takut mati!”.
(Silsilah hadist shahih no.958).

Seorang guru wanita sedang bersemangat mengajarkan sesuatu kepada murid-muridnya. Ia duduk menghadap murid-muridnya. Di tangan kirinya ada kapur, di tangan kanannya ada pemadam. Guru itu berkata, "Saya ada satu permainan... Caranya begini, ditangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada pemadam. Jika saya angkat kapur ini, maka berserulah "Kapur!", jika saya angkat pemadam ini, maka katalah "Pemadam!"

Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti. Guru berganti-gantian mengangkat antara kanan dan kiri tangannya, semakin lama semakin cepat. Beberapa saat kemudian guru kembali berkata, "Baik sekarang perhatikan. Jika saya angkat kapur, maka sebutlah "Pemadam!", jika saya angkat pemadam, maka katakanlah "Kapur!". Dan diulangkan seperti tadi, tentu saja murid-murid tadi keliru dan kikuk, dan sangat sukar untuk mengubahnya. Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidak lagi kikuk. Selang beberapa saat, permainan berhenti.

Sang guru tersenyum kepada murid-muridnya. "Murid-murid, begitulah kita umat Islam. Mulanya yang haq itu haq, yang bathil itu bathil. Kita begitu jelas membedakannya. Namun kemudian, musuh musuh kita memaksakan kepada kita dengan berbagai cara, untuk menukarkan sesuatu, dari yang haq menjadi bathil, dan sebaliknya. Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kita menerima hal tersebut, tapi kerana terus disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya lambat laun kamu akan terbiasa dengan hal itu. Dan anda mulai dapat mengikutinya. Musuh-musuh kamu tidak pernah berhenti membalik dan menukar nilai dan etika.

"Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yang aneh, Zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal yang lumrah, tanpa rasa malu, sex sebelum nikah menjadi suatu kebiasaan dan trend, hiburan yang asyik dan panjang sehingga melupakan yang wajib adalah biasa, materialistik kini menjadi suatu gaya hidup dan lain lain." "Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa disadari, anda sedikit demi sedikit menerimanya tanpa rasa ia satu kesalahan dan kemaksiatan. Paham?" tanya Guru kepada murid-muridnya. "Paham bu guru..."

"Baik permainan kedua..." begitu Guru melanjutkan.

"Ibu Guru ada Qur'an, Ibu Guru akan letakkannya di tengah karpet. Sekarang anda berdiri di luar karpet. Permainannya adalah, bagaimana caranya mengambil Qur'an yang ada ditengah tanpa memijak karpet?"
Murid-muridnya berpikir. Ada yang mencuba alternatif dengan tongkat, dan lain-lain.
Akhirnya Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan ia ambil Qur'an. Ia memenuhi syarat, tidak menginjak karpet .


"Murid-murid, begitulah ummat Islam dan musuh-musuhnya. ..
Musuh-musuh Islam tidak akan menginjak-injak anda dengan terang-terang. ..Karena tentu anda akan menolaknya mentah-mentah. Orang biasapun tak akan rela kalau Islam dihina dihadapan mereka. Tapi mereka akan menggulung anda perlahan-lahan dari pinggir, sehingga anda tidak sadar.

"Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibuat pondasi yang kuat. Begitulah Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat. Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau dimulai dgn pondasinya dulu, tentu saja hiasan-hiasan dinding akan
dikeluarkan dulu, kursi dipindahkan dulu, Almari dibuang dulu satu persatu, baru rumah dihancurkan. ..."

"Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kita. Ia tidak akan menghantam terang-terangan, tapi ia akan perlahan-lahan meletihkan anda. Mulai dari perangai anda, cara hidup, pakaian dan lain-lain, sehingga meskipun anda muslim, tapi anda telah meninggalkan ajaran Islam dan mengikuti cara yang mereka... Dan itulah yang mereka inginkan." "Ini semua adalah fenomena Ghazwul Fikri (Perang Pemikiran). Dan inilah yang dijalankan oleh musuh musuh kita... "

"Kenapa mereka tidak berani terang-terang menginjak-injak Ibu Guru?" tanya murid- murid. "Sesungguhnya dahulu mereka terang-terang menyerang, misalnya Perang Salib, Perang Tartar, dan lain-lain. Tapi sekarang tidak lagi." "Begitulah Islam... Kalau diserang perlahan-lahan, mereka tidak akan sadar, akhirnya hancur. Tapi kalau diserang serentak terang-terangan, mereka akan bangkit serentak, baru mereka akan sadar".

"Kalau begitu, kita selesaikan pelajaran kita kali ini, dan mari kita berdoa dahulu sebelum pulang...." Matahari bersinar terik tatkala anak-anak itu keluar meninggalkan tempat belajar mereka dengan pikiran masing-masing di kepalanya...


Sumber: tradisionalindo.multiply.com

Mudahnya cari “Uang Haram” di Indonesia

13045276391067813293



Bulan Mei 2011 ini Reformasi sudah mencapai usia yang ke 13, namun hingga kini berbagai kasus besar Korupsi alias berburu “Uang Haram” malah susul-menyusul.

Coba simak saja, mulai dari Kasus BLBI, Kasus Bank Bali, Kasus Ayin, Kasus Pemilihan Deputi Gubernur BI, Kasus Bank Century, Kasus Pengemplangan Pajak (atau Kasus Gayus), Kasus Melinda, Kasus NII, Kasus Kemenpora dan berbagai Kasus Korupsi lainnya yang terungkap. Saya percaya itu hanya sebagian saja, masih banyak kasus-kasus lain.

Modus operandinya dimulai dari yang sederhana namun hasilnya sangat lumayan, sampai yang cukup canggih dengan menggunakan berbagai sarana (bahkan dengan kekuatan politik yang besar).

Saya sempat menganggap remeh bahwa berburu “Uang Haram” oleh apa yang dinamakan “Gerakan NII” hanyalah terjadi beberapa kasus saja, dan hanya menyasar kelompok tertentu, misalnya mahasiswa yang tertarik dengan radikalisme. Ternyata saya keliru besar. Saudara dekat saya, yaitu 3 (tiga) orang Ibu Rumah Tangga, telah dibobol tabungannya oleh yang menamakan diri “Gerakan NII”. Salah satu Ibu tersebut bahkan telah menguras tabungannya, padahal itu adalah cadangan Uang Kuliah kedua anaknya.

Rupanya Gerakan NII tersebut menyasar kelompok masyarakat umum perorangan yang ditengarai mempunyai dana. Dana tersebut jumlahnya antara puluhan sampai ratusan juta Rupiah. Apakah itu Gerakan NII betulan atau yang dikatakan sebagai Gerakan NII Palsu (yang hanya mau cari uang dengan cara mudah), toh tetap saja mereka membawa nama agama. Intinya masyarakat telah menjadi korban politik, entah itu politik untuk kepentingan apa.


Untuk perburuan “Uang Haram” pada level atas tentu lebih seru lagi. 

Konon kata seorang sahabat, manipulasi dana nasabah yang terjadi di salah satu bank asing terkenal tersebut pada dasarnya adalah praktik “cuci uang”. Kalau memang benar uang nasabah yang diambil seperti yang selama ini diberitakan, pasti si pemilik uang sudah heboh dengan urusan hukum, nyatanya sampai sekarang tenang-tenang saja. Mana ada orang kehilangan uang ratusan milyar Rupiah tidak heboh. Kata teman tadi melanjutkan, transaksi yang terjadi lumayan seru, uang panas dari luar tersebut masuk secara bertahap dan berkala yang kemudian akan diterima di sini dan disulap statusnya menjadi “Legal” melalui mekanisme “Underlaying Transaction”. Tentu saja harus membayar fee (untuk berbagai pihak), yaitu nilainya bisa sampai 30% dari nilai nominal uang yang dimasukkan ke sini. Wah, saya membayangkan kalau uang yang dibawa masuk Rp.1Trilyun, maka fee yang dibayarkan adalah Rp.300Milyar, itu kalau 1x saja, padahal biasanya bertahap dan berkala alias berkali-kali. Wah, bukan main, lagi-lagi cara mendapatkan “Uang Haram” dengan jumlah besar yang relatif sangat mudah. 

Itu hanya sebagian saja dari berbagai cara mendapatkan “Uang Haram” di Republik ini yang pada umumnya dilakukan secara berjamaah. Untuk Kasus Century, Kasus Gayus, Kasus Ayin, Kasus Pemilihan Deputi Gubernur BI dan lain-lain sudah diberitakan cukup jelas di berbagai media, jadi tidak perlu saya uraikan lagi. Belum lagi kasus-kasus besar lain yang sudah dilupakan orang yang terjadi sebelum Era Reformasi, seperti: Kasus Bank Duta, Kasus BLBI, Kasus Golden Key dsb.

Jadi rupanya di Indonesia masih terus saja berlangsung trend untuk berburu “Uang Haram”, apapun obyeknya dan apapun resikonya. 

Pada umumnya ciri dari praktik tersebut adalah adanya “Kekuatan Politik” yang mencampuri urusan “Perbankan”. Praktis intensitas perburuan “Uang Haram” tersebut tidak ada pengurangan dibanding di Era Orba. Nampaknya semakin lama malah semakin sistematis dan semakin canggih. Ciri yang menonjol dari praktik tersebut adalah: Dengan “Kekuatan Politik” melakukan “justifikasi” sedemikian rupa sehingga manipulasi menjadi “Legal”.

Pertanyaannya adalah: “Apakah memang tujuan “berpolitik” adalah dipakai untuk keperluan itu?

Nampaknya “Reformasi” yang dicanangkan di tahun 1998 ada pengecualian, yaitu secara umum tidak berlaku untuk tindak Korupsi. Lebih tepat bila disebut “Reformasi Pilih-pilih”, yaitu termasuk “Pilih-pilih” untuk tidak menindak korupsi yang dilakukan oleh “Kelompoknya”. 

Banyak yang beranggapan bahwa Pimpinan yang bersih mutlak penting karena dijadikan contoh atau panutan oleh bawahannya. Ternyata pernah ada anomali untuk itu (mungkin saja itu hanya terjadi satu atau dua kali). Saya masih ingat beberapa tahun lalu para wartawan mewawancara Anwar Supriyadi yang saat itu menjabat Dirjen Bea & Cukai (maaf saya lupa tanggal dan tahunnya). Apa yang beliau inginkan waktu itu adalah agar beliau bisa secepatnya diganti. Kenapa demikian? Nampaknya beliau sudah kehabisan akal untuk membersihkan institusinya. Padahal sudah banyak pejabat di tingkat bawahnya yang diganti dalam rangka pembersihan.

Ada berbagai pendapat tentang mudahnya melakukan perburuan “Uang Haram” di Indonesia, diantaranya adalah karena:
  • Adanya kekuatan politik yang besar yang bermain
  • Penegakan hukum yang tidak konsisten
  • Berbagai aturan perundangan yang masih tumpang tindih dan banyak terdapat grey area
  • Hukum yang masih belum steril dan terlalu kental dipengaruhi politik
  • Budaya permisif yang masih sangat kental di masyarakat kita
  • Jabatan/kewenangan yang dijadikan privilege
  • Dan lain-lain.
Fakta yang demikian telah menyulitkan banyak orang dalam mendidik anak-anaknya. Pada umumnya anak-anak selalu dipesan untuk: Belajar yang tekun, Jujur, Professional, Kerja yang baik dan Jangan pernah melakukan kecurangan. Tapi, para orang tua tentu tidak berdaya untuk menjawab pertanyaan anak-anaknya mengapa berbagai Kasus Korupsi tetap terjadi. Bahkan anak seorang teman dengan sinis menyebut bahwa di Indonesia ini Korupsi sudah menjadi ”Profesi”.

Tidak bisa saya bayangkan kalau sinyalemen anak tersebut betul-betul terjadi. Kalau itu terjadi maka bisa-bisa hampir semua profesi di Indonesia namanya “Korupsi”, sedang profesi-profesi yang selama ini kita kenal selanjutnya menjadi “Sub-profesi”.

Anto W

Sumber: kompasina.com

Osama Hanya Seorang Kakek, Mengapa Amerika Begitu Ketakutan?

1304572502918224714
Osama bin Laden sang kakek yang membuat Amerika begitu ketakutan, tanya mengapa? Sumber: the telegraph.com.


Siapa bilang Osama bin laden sudah mati? Ah itu sih buatan Amerika saja, tergantung kapan dan dimana Amerika mau, terlepas dari saudara-saudara kita yang ada di Amerika Serikat dan banyaknya penduduk muslim di Amerika Serikat, bagaimanapun tetap saja “biang keladi’ persoalan kacau balaunya dunia ya Amerika. Apa lagi dijamanya Bush Junior, si “koboy mabok” atau ” si “muka tembok” yang sudah jelas-jelas semua rakyat di dunia tak setuju akan penyerangannya terhadap Irak 2003 lalu, tetap saja dengan alasan di buat-buat menghajar habis-habisan Irak dan korbannya lebih dari yang WTC!

Dan ternyata si”pembohong besar” alias Bus Junior tak dapat membuktikan tuduhannya dan rakyat Irak sudah dibuat menderita sedemikian rupa dan si Bush Junior masih bisa tertawa-tawa sampai saat ini! Amerika,  siapapun pemimpinya akan “bermuka dua”,   bila ikut apa kata Amerika, boleh dikata,  apapun dikasih dan sebaliknya apabila menentang Amerika siap-siap dihajar habis-habisan dan dibuat sehancur-hancurnya negara yang bandel menurut persi Amerika!

Politik mendua yang selalu dipakai oleh Amerika membuat, mungkin,  satu-satunya negara yang paling banyak musuhnya dan paling takut atau paranoid. Bila Amerika membunuh dan menghancurkan suatu negara itu demokrasi! Namun bila ada dari negara lain yang melawan disebut teroris! Bahkan disebut poros setan! Siapa sih sebenarnya yang menjadi teroris dan poros setan itu? Anda bisa lihat sendiri sepek terjangnya. Berkali-kali Amerika Serikat ingin menjadi Tuhan dan Tuhan akan menghancurkan negara tersebut kalau pemerintahnya tak mau juga bertobat, hanya soal waktu.

Karena siapapun atau negara manapun yang sombong, Tuhan akan menghancurkan dengan caraNya sendiri! Terlepas di negara tersebut banyak orang yang masih baik-baik. karena disebabkan kesombongan sebuah pemerintahan disuatu negara, pihak yang baikpun akan terkena”getahnya”  Ibarat nila setitik merusak susu sebelanga.

Orang-orang sedunia menyambut gegap gempita ketika Obama dilantik menjadi Presiden dan ternyata ketika jalan pemeritahannya menjelang lewat dua tahun tindakannya sama saja dengan presiden Amerika Serikat lainnya, hanya Obama lebih sopan, lebih halus, namun intinya sama, menghancurkan siapapun yang melawan Amerika dan negara manapun yang tak mau tunduk kepada Amerika. Dan sekarang Amerika sedang membujuk Turky untuk memboikot perdagangan dan finansailnya kepada Iran.

Turky yang bertetangga baik dengan Iran dan dalam Islam diperintah berbuat baik dengan tetangga, oleh Amerika malah disuruh bermusuhan, alasannya karena Iran tetap mengembangkan nuklirnya.  Padahal berkali-kali Iran membantah, bahwa nuklirnya dipakai untuk perdamaian, untuk listrik dll. Namun seandainyapun untuk menjaga agar negaranya tidak diserang oleh negara lain, mengapa tidak boleh? Amerika Serikat, Rusia, Cina, India, Pakistan, Israel dan beberapa negara lainnya punya nuklir, mengapa Iran tak boleh?

“Kalau nuklir itu buruk, mengapa anda-anda memilikinya? Kalau nuklir itu baik, mengapa kami tak boleh memiliki?”  Begitu berkali-kali disampaikan oleh presiden Iran,  yang dalam kaca mata Amerika selalu buruk, sepertinya Amerika merasa diri negara paling baik sedunia! Padahal berapa banyak negara dihancurkan oleh Amerika Serikat dengan alasan demokrasi, kalau demokrasi menghancurkan negara lain, apa bedanya dengan anarki? Apa bedanya dengan para diktator, seperti  Hiller?

Kembali ke Osama bin Laden, sudah banyak analisa tentang Osama, intinya, sebagaimana yang dilakukan Amerika Serikat pada negara-negara atau individu, selama negara itu dibutuhkan oleh Amerika, maka negara tersebut dirangkul atau dibantu! Namun sebaliknya bila negara atau individunya sudah tak diperlukan, maka bisa jadi ditinggal begitu saja, bahkan untuk menghilangkan jejak sang individu dibuat mati atau dimatikan! Begitu juga yang berlaku pada Osama bin Laden.

Saat Afganistan berperang melawan pendudukan Uni Soviet selama tak kurang dari sepuluh tahun, Afganistan dan Osama bin Laden yang ikut berjihad bersama rakyat Afganistan mengusir Uni Soviet dibantu oleh Amerika. Namun setelah Uni Soviet “hengkang” dari Afganistan, Amerika menghancurkan Afganistan dengan alasan Taliban yang katanya tidak demokratis. Dan “anak asuhan” Amerika Serikat yaitu Osama bin Laden kemudian menjadi musuh nomor wahid bagi Amerika dan sekutunya setelah ada peritiwa WTC, yang sampai saat ini banyak sekali kejanggalan-kejanggalan yang tak terungkap, siapa sebenarnya “dalanag” dalam penghancur WTC itu?

Irak di hancurkan Amerikat Serikat pada masa pemerintahan Bush Junior,karena dianggap membantu terorisme dengan tunduhan tak terbukti, tapi Irak sudah hancur bagai neraka! Afganistanpun demikian adanya, lalu siapa teroris sebenarnya? Terlepas dari saudara-saudara kita yang ada di Amerika Serikat, Amerika Serikat, dalam hal ini pemerintahannya sudah berlumuran darah di dua negara tersebut dan sampai saat ini masih bercekokol di sana! Iran juga mau dihancurkan, hanya masih mikir ribuan kali, karena Iran sedang mengembangkan nuklirnya, jangan-jangan sudah jadi proyek tersebut, kalau jadi, bagus! Ada penyeimbang, jangan sampai terus menerus Amerika Serikat menjadi arogan karenannya.

Yang jelas Amerika takut secara fisik menyarang Rusia dan Cina, apapun pelanggran HAM yang menrut kaca mata mereka, Rusia dan Cina akan aman dari penghancuran Amerika Serikat, Amerika takut melawan negara yang punya nuklir! Coba saja Indonesia punya nuklir, terlepas dari SDMnya yang belum siap, pasti Indonesia akan dihancurkan juga oleh Amerika Serikat, bahkan bisa jadi alat pembenaran untuk menghancurkan Indonesia. Karena dengan alasan teroris, Indonesia “adem ayem” saja, Indonesia mau dipojokan sedemikian rupa agar bisa dihancurkan karena ada teroris di dalamnnya. Alhamdulillah itu idak terjadi, karena pemerintahan kita masih bisa “bermain cantik” dengan politikknya yang bebas aktif! Apa lagi Indonesia sekarang lagi hangat-hangatnya dengan  Rusia.

Dulu Indonesia “diadu domba” dengan Rusia karena alasan idiologi dan pemerinthan Orba “termakan” oleh adu domba tersebut, hingga hubungan Rusia Indonesia agak renggang sedikit, tapi tidak putus. Dan sekarang hubungan Rusia Indonesia semakin akrab, apa lagi setelah beberepa Mufti Rusia berkunjung ke Indonesia dan mendatangi beberapa perguruan tinggai Islam dan pesantren-pesantren dan mereka ingin banyak belajar Islam yang lebih moderat dari Indonesia dan Indonesia belajar teknologi Sukoi dari Rusia, Indonesia bahkan meluncurkan satelit komunikasinya yang terakhir atas bantuan Rusia,  yang harga peluncurannya ke orbit lebih murah dan tanpa persyararatan macem-macem ketimbang kalau diluncurkan oleh Amerika!

Lalu bagimana dengan Osama bin Laden yang katanya mati dan dikuburkan atau ditenggelamkan ke dasar laut? Ada apa tiba-tiba Amerika mengumumkan telah berhasil membunuh Osama bin Laden, bukan ditangkep hidup-hidup? Dan kemudian segera ditenggelamkan ke laut? Ada apa? Kenapa Amerika Serikat begitu takut pada Osama bin Laden, mengapa pada mayatnyapun Amerika Serikat ketakutan ?( Persis seperti di jaman Orba, rezim Orba takut bila Bung Karno di kuburkan dekat dengan kekuasaan, makanya dikuburkan di Blitar! Polanya juga sama dengan penjajah Belanda yang mengubur para Pahlawan Nasional yang ketangkep, bukan di kubur di tanah kelahirannya!) Apakah takut terbongkar rekayasa WTCnya? Takut akan pembalasan serangan dari jaringan Al Qaedah? Kalau Amerikat Serikat benar, mengapa takut?

Amerika telah menjadi paranoid, ketakutan! Karena begitu banyak negara yang dibuat hancur karena ulah Amerika. Coba lihat negara-negara di Eropa, seperti Swiss, Austria, Filnadia, Swedia dan lain-lain, aman-aman saja! Karena mereka tak mencampuri urusan negara lain, nah Amerika ingin mengatur semua negara semaunya Amerika, dengan alasan lagi-lagi demokrasi, tapi dengan demokrasi negara itu dihancurkan! Padahal ujung-ujungnya  sumber daya alam, minyak! Apapun alasan yang dibuat Amerika, dibaliknya adalah kerakusan dan aroganya sebagai suatu bangsa! Lagi-lagi terlepas dari banyaknya saudara-saudara kita yang berada di Amerika Serikat! Maaf, saudara-saudaraku.

Saudara-saudara kita yang ada di USA merasakan arti demokrasi yang sebenarnya di dalam negara itu, tapi ketika Amerika Serikat mengeluarkan kebijakan luar negerinya, jauh sekali dari demokrasi yang ada di dalam negaranya sendiri! Di dalam negaranya Amerika bisa seperti seorang bapak yang menyangi anak-anaknya, tapi ketika ke luar negeri dan menghadapi negara yang tak mau tunduk kepadanya, Amerika akan seganas macan yang mencabik-cabik korbannya sampai ketulang sumsumnya!

Dan itu sudah dibuktikan ketika menghadapi Irak dan Afganistan, juga ketika menghadapi seorang kakek, Osama bin Laden, yang kemana-mana hanya pakai baju gamis dan sorban, serta tasbih di tanganya, serta senyuman yang tak pernah hilang, padahal si kakek ini sedang diburu oleh Amerika Serikat dengan kepalanya benilai jutaan dollar! Matikah Osama bin Laden? Tidak, selama Amerika Serikat terus menerus arogan dan merasa paling benar sebagai suatu bangsa atau negara, hingga negara lain dengan seenaknya dihancur leburkan, maka akan lahir ribuan Osama dan akan melawan Amerika dengan cara yang mereka bisa dan mampu.

Yang jelas Osama bin Laden akan terus ada, terutama di internet dan di Rusia Osama bin Laden bahkan dibuatkan oleh-oleh berupa kaos, gantungan kunci, matrioska(Boneka kayu yang beranak pinak, ciri khas kerajinan tangan tradisionil Rusia) dan patung lilin Osama bin Laden terus berdiri kokoh di Rusia,  disejajarkan dengan tokoh-tokoh dunia lainnya! Ironisnya Bush Senior dan Bush Junior tak masuk “hitungan” sebagai tokoh dunia yang perlu dicontoh atau dikagumi, loh patung lilinnya tak dibuat kok! Padahal ciri orang Rusia bila menghomati atau menganggap seorang tokoh berpengaruh di dunia akan dibuat patungnya, baik yang permanen maupun yang bentuk lilin. Nah ini dua-duanya tak ada,  baik yang  Bush Senior, apa lagi yang Bush Junior, si “muka tembok”!  Nah jadi siapa teroris yang sebenarnya? Mana lebih dahulu Amerika atau Osama bin Laden? Yang jelas, Osaman bin Laden tak akan penah muncul tanpa adanya Amerika Serikat, ibarat sebuah lagu” Kau yang memulai, kau pula yang mengakhiri”.

Syaripudin Zuhri


Sumber: kompasiana.com

Obituari Osama bin Laden, “Pahlawan bagi (Polisi) Dunia”

 http://www.ormasmkgr.org/wp-content/uploads/2011/05/obama-osama.jpg

Osama (atau Usamah) bin Laden - ObL - yang menurut informasi dari AS tewas terbunuh pada serangan di kediamannya, Abottahad Pakistan. Kematian ObL disikapi mendua oleh dunia, senang dan sedih. Senang dialami oleh (sebagian) warga AS, khususnya yang menjadi korban pengeboman WTC  dan pemerintah AS. Pemerintah AS bahkan membuat pernyataan ‘justice has been done‘ untuk menunjukkan bahwa dengan terbunuhnya ObL seolah-olah keadilan telah ditegakkan.

Keadilan substantive ataukah keadilan sebagai bentuk pembalasan dendam tidak lagi menjadi bagian dari refleksi dari penegakan hukum. ObL menjadi salah satu tokoh penting dunia dengan pencitraan yang bernegasi dengan Dalai Lama mulai dikenal setelah pengeboman WTC AS. Sejak saat itu ObL menjadi individu yang paling dicari untuk dimintakan pertanggung jawaban atas berbagai aksi teror yang dilakukan kelompok yang mengatasnamakan pembelaan kepada Tuhan.

Pencarian dilakukan, segala sumber daya yang dimiliki dikerahkan untuk mencari ObL. Pelosok dunia diobok-obok, dan ‘pusat’ pencarian dilokasir di negara Pakistan. Pencarian ObL dan pengerahan sumber daya ternyata menghasilkan pergerakan roda industri, khususnya industry mesin militer. ObL menjadikan dunia ‘bersatu’ untuk melakukan perburuan. Figure pemersatu disematkan karena berhasil membangun solidaritas dunia atas terorisme dengan mendukung AS dalam melakukan pencarian beliau.

ObL sebagai fenomenal dalam penegakan hukum. Disebut fenomemal karena dalam upaya melakukan pencarian dengan menangkap para pelaku teror lainnya. Penangkapan dilakukan untuk mencari tahu keberadaan ObL. Guantanamo menjadi saksi bagi interogasi atau penyidikan bagi individu yang diduga sebagai pelaku teror. Bahkan metode interogasi atau penyidikan menggunakan cara-cara primitive dan bertentangan dengan kemanusiaan (HAM). Setitik informasi menjadi penting dan wajib ditelusuri,  untuk membangun ‘puzzle’ keberadaan ObL.

Penegakan hukum melintasi wilayah negara dan system hukum dengan kemungkinan tanpa keinginan untuk benar-benar menegakkan hukum. Melainkan melakukan pembalasan dendam atas aksi teror yang dilakukan. Saksi dicari, ditangkap dan diinterogasi untuk mendukung kesalahan atau menegaskan bahwa ObL adalah tokoh yang berada dibalik aksi teror diseantero dunia. Penegasan tersebut didukung oleh media yang secara masif memberitakan pernyataan dari AS dan negara-negara pendukungnya. Pernyataan AS disebarluaskan, seolah-olah menafikan pernyataan ObL (dan Al Qaeda) dan menganggap pernyataan ObL sebagai omong kosong dan bohong.

ObL adalah pahlawan bagi polisi dunia. Karena berhasil mencitrakan AS sebagai pemimpin dunia dalam memberantas terorisme dengan kebijakan preemtif-nya pada masa kepemimpinan George W. Bush. Ketika terorisme menjadi alat propaganda yang mengijinkan AS untuk melakukan operasi militer dan intelejen di beberapa negara. Dan atas nama pemberantasan terorisme, negara-negara berdaulat ‘tunduk’ pada kemauan AS. Apalagi negara-negara yang pernah terkena serangan terorisme, akan dengan suka hati untuk membuka pintu kedaulatan nasionalnya kepada kepentingan AS.

Bahkan Indonesia-pun tidak luput dari pengaruh kepahlawanan ObL. Pembentukan Densus 88 POLRI yang hadir dengan bantuan/asistensi dari AS yang berkepentingan atas pemberantasan terorisme. Bangsa Indonesia sudah merasakan kehebatan Densus 88 dalam mengungkap pelaku terorisme. Semua itu karena ObL juga melahirkan (baca: mendidik) pelaku teror dengan ‘bahan baku’nya orang Indonesia. Dan sebagai anak didik ObL tidak memalukan ‘guru’nya dalam melakukan aksi teror-nya. Aksi terorisme selain menghasilkan Densus 88, juga menghasilkan dasar hukum dalam rangka pemberantasan terorisme.

ObL, tokoh fenomenal yang pernah lahir di dunia. Aksi kekerasan modern yang dikonstruksi sebagai teror(isme) ‘diciptakan’ dan dipropagandakan oleh figure ObL. Entahlah, apakah perlu berterima kasih atau bersyukur atas keberadaan figure ObL ataukah ikut mengutuki ketika dinyatakan tewas dalam serangan militer oleh AS? Harapannya adalah aksi teror dan terorisme dapat meniada, bukanlah malah terjadi penggadaan. Penggadaan termasuk pencarian model baru teror dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Dalam hal ini tetap masih diperlukan usaha bersama dalam membangun perdamaian dunia, termasuk pemaknaan atas perdamaian dunia di era teknologi informasi.

Perdamaian yang mengedepankan dialog dalam kesetaraan dan keadilan, bukan didasarkan pada keinginan untuk menaklukkan atau menguasai dalam berbagai bidang kehidupan. Perdamaian antar bangsa yang melahirkan keadilan. Keadilan yang dilandaskan pada kemajemukan atau keberagaman sebagai keniscayaan hidup.

Yakub Adi Krisanto
Sumber: kompasiana.com

Para Tetangga Mengenang Osama

Para Tetangga Mengenang Osama
 Para Tetangga Mengenang Osama


Sudah sejak lama para tetangga sekitar rumah mewah kediaman sekaligus lokasi persembunyian pentolan Al Qaeda Osama bin Laden merasakan sejumlah kejanggalan.

Tidak hanya bentuk dan arsitektur bangunan yang serba tertutup itu, tetapi juga cara hidup para penghuni yang tertutup dan juga tidak lazim.

Dari beberapa tetangga dan warga sekitar mengaku hanya mengenal satu-dua orang dari sejumlah orang dewasa yang tinggal di dalam rumah Osama tersebut.

Salah satunya pria berpenampilan rapi dan berkumis, berusia sekitar 40 tahun, Arshad Khan. Selain Arshad, juga ada seorang pria lain berusia 30-an tahun bernama Tareq Khan, saudara sepupu Arshad.

Selain kedua pria itu, para tetangga mengaku tahu masih ada tiga perempuan berpakaian burqa dan sembilan anak berusia dua hingga 12 tahun. Banyak tetangga tidak pernah melihat pria bernama Osama bin Laden.

Arshad mengaku bekerja sebagai pedagang emas dan mata uang asing. Namun, di kesempatan lain dia mengaku pemilik salah satu hotel di Dubai, yang diurus pamannya. Arshad mengaku hanya tinggal menerima kiriman uang secara rutin dari hasil keuntungan bisnis hotel itu.

Dari sejumlah gosip dan rumor yang muncul di kalangan tetangga, para penghuni rumah itu juga sempat dicurigai sebagai lokasi persembunyian penyelundup asal Peshawar atau anggota gembong narkotika.

”Rumor semacam itu sempat beredar. Kalau bukan penyelundup, mereka pasti kaya dari bisnis serbuk putih (heroin). Makanya mereka mampu membangun rumah besar dan mewah. Akan tetapi, semua juga tahu, ketika rumor seperti itu muncul, warga memilih membiarkan dan menjauh saja,” ujar Hussain Jaffri, salah seorang warga sekitar.

Anak-anak yang tinggal dan biasa bermain di sekitar rumah persembunyian Osama itu pun juga mengaku merasakan kejanggalan. Nabeel (12), yang biasa bermain kriket di lapangan sekitar rumah mewah misterius itu bersama teman-temannya, juga punya kenangan.

Nabeel bercerita, setiap kali ada salah seorang dari mereka melempar bola hingga masuk ke halaman rumah itu, salah seorang penghuni rumah keluar dan memberi mereka uang sekitar 100-150 rupee untuk membeli bola baru.

Penghuni rumah memang tidak pernah membiarkan orang keluar-masuk dengan bebas ke dalam. Mereka bahkan memasang kamera pengawas di bagian gerbang depan. Seorang penjual susu pun terbiasa meletakkan begitu saja botol-botol susu yang diantarnya di depan rumah untuk kemudian diambil sendiri oleh salah seorang penghuni rumah.

Nabeel juga mengaku merasa aneh melihat sejumlah anak yang tinggal di dalam rumah tidak pernah diperbolehkan keluar dan ikut bermain bersama mereka. Lebih parah lagi, dia mengaku tidak pernah melihat satu pun dari anak-anak itu yang bersekolah.


Keluar tanpa tujuan

Dalam kesempatan terpisah, Mohammed Qasim, putra seorang petani yang tinggal tidak jauh dari rumah itu, menceritakan, setiap pagi para wanita yang tinggal di dalam rumah mewah tersebut keluar membawa anak-anak dengan menggunakan mobil van merah Suzuki keluaran tahun 1987.

”Tidak jelas apakah mereka membawa anak-anak itu untuk bersekolah atau ke tujuan lain. Saya juga hanya mengenal dua orang anak, masing-masing bernama Abdur Rahman dan Khalid, yang berusia enam dan tujuh tahun,” ujar Qasim.

Walau ada banyak kejanggalan, kondisi seperti itu tidak lantas membuat orang melakukan sesuatu untuk mencari kejelasan. Tidak juga para aparat intelijen Pakistan, yang dikenal sangat ditakuti lantaran bisa menangkap dan menahan siapa saja yang dicurigai.

Malahan mantan Presiden Pakistan Pervez Musharraf mengaku, saat masih menjabat dia kerap berjoging melewati kawasan dan rumah tempat persembunyian Osama tadi setiap kali dia tengah berada atau berlibur di kota Abbottabad.

Kota yang berjarak sekitar 60 kilometer arah utara dari ibu kota Pakistan, Islamabad, itu memang dikenal sebagai resor wisata favorit para ekspatriat dan orang kaya di Pakistan. Kota itu juga menjadi tempat Akademi Militer Kakul yang terkenal.

Seperti juga terjadi di Indonesia dalam beberapa kesempatan pasca-penangkapan sejumlah pentolan pelaku teror macam Dr Azhari dan Noordin M Top oleh aparat keamanan, warga sekitar mengaku terkejut. Mereka belakangan mengaku memang ada yang janggal, tetapi tidak melakukan apa-apa. 

(THE TELEGRAPH/THE NEW YORK TIMES/HERALD SCOTLAND/BELFAST TELEGRAPH/AP/REUTERS/DWA)

Sumber: www.kompas.com

Foto Kematian Osama Penuh Tanda Tanya

Osama Bin Laden Wafat

Amerika berbahagia cita dengan wafatnya simbol perlawanan terhadap negara adidaya tersebut, Osama Bin Laden adalah brand image perlawanan terhadap kebijakan amerika dan sekutunya di tanah Arab. Hal-hal yang terkait anti amerika sering dikaitkan dengan pengaruh Al Qaeda nya Osama Bin Laden, mayoritas rakyat amerika merayakan wafatnya osama bin laden dengan versi kebahagiaan.

Terkait benar atau tidaknya pemberitaan ini telah diperkuat oleh beberapa lembaga dengan melakukan tes DNA, hasil tes tersebut menyatakan bahwa jasad tersebut adalah Osama Bin Laden. Namun, beberapa forum pro Al Qaeda diantaranya Shumukh Al Islam masih belum berani memastikan kematian tersebut. Hal ini terbukti dari pengumuman yang dilakukan admin forum pada setiap page untuk menunggu konfirmasi kepastian wafatnya Osama Bin Laden melalui para mujahidin-mujahidin di Afghanistan dan Pakistan, walau demikian usaha admin forum Shumukh Al Islam meredakan kevalidan informasi dari media Amerika, setidaknya sudah ratusan member sudah meneriakkan kecaman, sumpah serapah terhadap Amerika dan Do'a kepada Osama bin Laden.
 
 
Sepintas melihat gambar diatas, beberapa teman-teman yang ahli dalam dunia editing photoshop mengatakan bahwa ada rekayasa terhadap foto. Referensi editing dari foto Osama Bin Laden yang sebelah kiri dimodifikasi seakan-akan kena ledakan.
 
 
Osama Bin Laden merupakan mujahid yang dididik oleh Amerika melalui CIA untuk memata-matai afghanistan waktu perang dingin antara Amerika dan Rusia. Karena karakternya yang loyal terhadap agama itulah membuat dia hengkang dari CIA, akhirnya ia membentuk sebuah komunitas Mujahid yang dikenal dengan Al Qaeda dan berpaling melawan Amerika.

Osama Bin Laden telah membuat Amerika resah, keresahan itu terlihat semasa Presiden Amerika George W. Bush saat itu. Namun, sejak kepemimpinan Goerge W. Bush tidak dapat menorehkan prestasi sebagaimana kepemimpinan Osama Bin Laden. Mulai dari tahap isu kematian Osama Bin Laden hingga ke fakta yang sebenarnya (Osama Benar-benar Wafat). Kematian Osama yang penuh dengan tanda tanya ini masih menjadi bahan diskusi beberapa media, tidak hanya di media yang negaranya mayoritas Muslim saja, tapi juga di beberapa negara minoritas (ref: CNN).

Jika memang Osama Bin Laden benar-benar wafat dalam penyerangan tentara Amerika di kawasan Pakistan, setidaknya semangat perlawanan terhadap penjajahan yang berlandaskan demokrasi masih tetap hidup. Semangat perlawanan tidak hanya simbolisme Osama Bin Laden dan Al Qaedanya saja, tapi semangat itu akan tetap tumbuh dalam sanubari muslim di tanah Arab yang saat ini menjadi korban pemerkosaan hak-hak keagamaannya oleh Amerika Serikat. Kematian Osama tidak akan mengurangi semangat perlawanan, hal ini sebagaimana diungkapkan oleh member forum Shumukh Al Islam yaitu "Singa tetaplah Singa dan akan terus berjuang mengikuti jejak Osama".

Apapun yang telah dilakukan oleh Osama Bin Laden, dia tetap pejuang bagi mereka yang telah dibelanya dan Osama Bin Laden akan tetap disebut teroris oleh para musuhnya.

Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un......


Sumber: hammadbawazir.blogspot.com

Belajar Mati Cara Osama























Inilah orang yang nasibnya paling ditunggu; masih hidup atau sudah mati. Disebut sebagai komandan teroris nomor satu, yang kelakuannya bahkan cukup bikin pusing negeri sehebat Amerika. Bagi sebagian besar penduduk bumi, Osama bin Laden adalah momok. Tetapi bagi sebagian yang lain, betapa pun, pria berjanggut ini adalah pahlawan.

 Ia memenuhi syarat untuk menjadi top dalam hal apa saja; pintar, ahli siasat, sangat kaya, punya jaringan internasional yang telah terbangun lebih dari 25 tahun. Kombinasi luarbiasa ini membuat Osama tidak saja bertekad melawan sebuah negara sebagai pemberontak. Ia bahkan menantang dunia.

Selain menjadi tertuduh utama serangan WTC 11 September 2001 di New York, Osama beserta jaringannya juga dianggap sebagai kelompok yang paling bertanggung jawab terhadap peristiwa-peristiwa bom di banyak titik hampir di semua kota penting dunia, termasuk tentu saja Denpasar dan Jakarta di Indonesia.

Toh, sampai hari ini, Osama tetap sebuah misteri. Ia kerap muncul di televisi-televisi berita seperti CNN dan Al Jazirah, memberi semacam pidato dan sekadar menyapa publik internasional. Tentu lewat rekaman rahasia yang entah dibuat di mana dan oleh siapa. Pidato-pidato itu lebih sering tampil sesaat setelah publik dikejutkan serangan baru. Seolah sambutan selamat berduka dari sang kreator serangan.

Wajahnya yang khas tak cukup membuat Osama mudah ditemukan. Sampai hari ini, sambil terus diburu, Osama masih menjadi objek diskusi intelijen yang tak pernah tuntas. Pergerakannya jauh lebih licin dibandingkan Saddam Hussain yang ternyata begitu mudah ditangkap Amerika. Sumber kelicinan itu bukan pada Osama seorang, tetapi juga jaringan internasional Al Qaedah yang dipimpinnya. Sebuah organisasi yang –meskipun begitu samarnya— dianggap masih lebih berbahaya daripada Taliban, Palestina maupun garis keras Iraq. Bahkan Bush pun menjanjikan pundi-pundi Rp250 miliar untuk siapa saja yang bisa menangkap, menemukan ataupun membunuh Osama.
Karena semakin misterius, banyak wacana berkembang, termasuk kemungkinan bahwa Osama sesungguhnya telah tiada. Sebuah media di Pakistan malah mempublikasikan informasi tentang wafatnya Osama. Ia dikabarkan meninggal karena sakit dan sudah dikubur di sebuah pemakaman di Kandahar. Bila kabar itu benar, wuih… betapa kaya orang yang mengubur Pak Janggut, andai saja mereka mau melapor ke Amerika.

Ah, siapa pun Osama, dia tetap memberi warna dunia, lepas dari baik atau buruk yang diperbuatnya. Bukankah untuk menjadi tokoh tak harus selalu baik? Orang akan terus mengenang Firaun, Hitler, Mussolini, Stalin atau juga Soeharto, seperti halnya orang-orang mengenang Muhammad, Sidharta Gautama, Kong Hu Cu, juga Jesus.


Maka, lakukanlah sesuatu untuk dikenang. Buruk atau baik itu soal pilihan. Setidaknya, bila kelak mati, nama kita masih disebut-sebut pernah hidup di bumi ini. 


Hmm… saya sendiri belum ketemu ide mau melakukan (hal baik) apa. Atau, jangan-jangan mati tanpa bekas pun menarik juga?

Sumber: www.windede.com

Pergerakan Gunung di Al Qur'an

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj69CWk0ZQNjBk0QKy4GOXjlmAOqFXeE0LUqatMJcvdYJ2eKYuwtZzoxSNTt2K_Kfi0-qwJ4dvAVhSp35d0b6e1nXMDmdX5zw6POehHRTrHEHb__uUFbJeyMrbT0TYbMN2gpXygsRunUCE/s1600/gunung-agung_-source-www-bali-tourism-board-com.jpg


Dalam sebuah ayat, kita diberitahu bahwa gunung-gunung tidaklah diam sebagaimana yang tampak, akan tetapi mereka terus-menerus bergerak.
“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal dia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al Qur’an, 27:88)

Gerakan gunung-gunung ini disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat mereka berada. Kerak bumi ini seperti mengapung di atas lapisan magma yang lebih rapat. Pada awal abad ke-20, untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener mengemukakan bahwa benua-benua pada permukaan bumi menyatu pada masa-masa awal bumi, namun kemudian bergeser ke arah yang berbeda-beda sehingga terpisah ketika mereka bergerak saling menjauhi.


Para ahli geologi memahami kebenaran pernyataan Wegener baru pada tahun 1980, yakni 50 tahun setelah kematiannya. Sebagaimana pernah dikemukakan oleh Wegener dalam sebuah tulisan yang terbit tahun 1915, sekitar 500 juta tahun lalu seluruh tanah daratan yang ada di permukaan bumi awalnya adalah satu kesatuan yang dinamakan Pangaea. Daratan ini terletak di kutub selatan.

Sekitar 180 juta tahun lalu, Pangaea terbelah menjadi dua bagian yang masing-masingnya bergerak ke arah yang berbeda. Salah satu daratan atau benua raksasa ini adalah Gondwana, yang meliputi Afrika, Australia, Antartika dan India. Benua raksasa kedua adalah Laurasia, yang terdiri dari Eropa, Amerika Utara dan Asia, kecuali India. Selama 150 tahun setelah pemisahan ini, Gondwana dan Laurasia terbagi menjadi daratan-daratan yang lebih kecil.

Benua-benua yang terbentuk menyusul terbelahnya Pangaea telah bergerak pada permukaan Bumi secara terus-menerus sejauh beberapa sentimeter per tahun. Peristiwa ini juga menyebabkan perubahan perbandingan luas antara wilayah daratan dan lautan di Bumi.

Pergerakan kerak Bumi ini diketemukan setelah penelitian geologi yang dilakukan di awal abad ke-20. Para ilmuwan menjelaskan peristiwa ini sebagaimana berikut:
Kerak dan bagian terluar dari magma, dengan ketebalan sekitar 100 km, terbagi atas lapisan-lapisan yang disebut lempengan. Terdapat enam lempengan utama, dan beberapa lempengan kecil. Menurut teori yang disebut lempeng tektonik, lempengan-lempengan ini bergerak pada permukaan bumi, membawa benua dan dasar lautan bersamanya. Pergerakan benua telah diukur dan berkecepatan 1 hingga 5 cm per tahun. Lempengan-lempengan tersebut terus-menerus bergerak, dan menghasilkan perubahan pada geografi bumi secara perlahan. Setiap tahun, misalnya, Samudera Atlantic menjadi sedikit lebih lebar. (Carolyn Sheets, Robert Gardner, Samuel F. Howe; General Science, Allyn and Bacon Inc. Newton, Massachusetts, 1985, s. 30).

Ada hal sangat penting yang perlu dikemukakan di sini: dalam ayat tersebut Allah telah menyebut tentang gerakan gunung sebagaimana mengapungnya perjalanan awan. (Kini, Ilmuwan modern juga menggunakan istilah “continental drift” atau “gerakan mengapung dari benua” untuk gerakan ini. (National Geographic Society, Powers of Nature, Washington D.C., 1978, s.12-13)

Tidak dipertanyakan lagi, adalah salah satu kejaiban Al Qur’an bahwa fakta ilmiah ini, yang baru-baru saja ditemukan oleh para ilmuwan, telah dinyatakan dalam Al Qur’an.

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. QS. 4 An-Nisaa’:82
Maha Suci Allah dengan segala kekuasaan-Nya. Sungguh, apa-apa yang ditetapkan Allah, ada manfaat yng bisa diambil.

Jadi,,, 1 lagi bukti… Islam TERBUKTI BENAR!
DARI ILMIAH,,,, Islam terbukti Benar
DARI KITAB LAIN,,, Islam terbukti Benar
Segala puja & puji bagi ALLAH,,, Qur’an TERBUKTI Sepanjang Masa!
Qs.3 Ali Imran:85. "Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi."

Sumber: abycinta.wordpress.com 

Osama, Rhoma Irama dan Aswatama

Sudah ya. Kita sudah membaca kesimpang-siuran informasi tentang cara matinya Osama bin Laden, yang mati berkali-kali. Lalu apa hubungannya dengan Rhoma Irama dan Aswatama?

http://abycinta.files.wordpress.com/2010/07/20060119-osama.jpg

 
Jadi begini. Dahulu waktu aku masih kecil di desa kelahiranku, Desa Banggle, Nganjuk, Jawa Timur, penduduk desaku ngefans berat sama Rhoma Irama. Tapi mereka menyebutnya “Oma Irama.” Kenapa huruf “R”-nya kok dihilangi? Jawablah dengan teori jalannya informasi. Informasi itu merupakan kabar dari suatu fakta. Namanya juga kabar, kadang diterima tidak utuh. Bahkan orang yang menjadi pengabar atau informan bisa saja menafsirkan fakta tidak 100 persen sesuai kenyataan. Apalagi jika informan itu “sengaja” memanipulasi informasi. Jadi ya maklum saja jika penduduk di desaku itu mengira nama Rhoma Irama itu adalah Oma Irama. Biarpun radio tiap hari menyebut nama Rhoma Irama, kalau sudah kadung enak diucap dan didengar ya tetap saja jadi “Oma Irama”. Bandel juga mereka ini.


1304516804554229850


Lalu apa hubungannya dengan Osama Bin Laden? Nggak ada. Memang harus ada hubungan? Ini kan tulisan-tulisanku sendiri, ya terserah aku. 

Tapi setidaknya bisa dijadikan perbandingan, bahwa informasi tentang Osama Bin Laden yang kita terima itu bisa 100 persen benar, atau tidak 100 persen benar. Apalagi jika ada manipulasi informasi. Dan kalau sudah senang mendengar informasi tersebut, bisa saja kita menjadi penerima informasi yang bandel, seperti para tetanggaku yang tak mau lagi menyebut “Rhoma”, tapi tetap fanatik menyebut “Oma” meskipun mendengar siaran radio berulang-ulang bahwa namanya adalah “Rhoma.” 1)

Kaitannya dengan informasi matinya Osama itu, saya akan bercerita tentang sepenggal kisah matinya Begawan Durna alias Drona, yang menggunakan taktik informasi tentang kematian Aswatama. Tapi ini kisah versi wayang Jawa lo ya, bukan versi Mahabarata asli India. Tapi secara substansial sama. 

13045168712087581192 

Aswatama ini anak tunggal kesayangan Begawan Durna. Ibu kandung Aswatama adalah Dewi Wilutama atau Dewi Kripi yang konon berambut dan bertelapak kaki kuda. Durna mau mengawini Dewi Wilutama karena memenuhi janjinya setelah ditolong Dewi Wilutama untuk menyeberangi lautan. Saat menyeberangi lautan itu Dewi Wilutama berubah menjadi kuda terbang dan Durna menaiki Wilutama. Lalu Dewi Wilutama hamil. Apa gara-gara dinaiki Durna yang waktu mudanya bernama Bambang Kumbayana itu? Sudahlah, soal begitu tak usah dibahas!

Makanya Aswatama selalu pakai sepatu, sebab kakinya di bagian tungkai ke bawah adalah kaki kuda, seperti ibunya. Tapi dalam versi wayang lainnya ternyata kakinya normal-normal saja. Maklum kisah-kisah begini banyak versi. Ada juga versi yang menyatakan Dewi Wilutama itu bidadari. 

Adalah para Pandawa yang panik ketika Resi Durna menjadi senopati Hastinapura dalam perang Baratayudha di Kurusetra. Pasukan Amarta (negeri Pandawa) banyak yang gugur. Resi Durna tak bisa dikalahkan. Maka Krisna sebagai penasihat Pandawa menyarankan agar dibuat strategi untuk melemahkan spirit Resi Durna yang kebetulan juga guru Pandawa itu. Caranya adalah membuat informasi bahwa Aswatama telah mati. 

Semula para Pandawa tidak mau menggunakan cara licik. Berbohong, membuat informasi sesat untuk memenangkan perang adalah licik. Tapi Krisna tak kekurangan akal. Agar tak dikatakan bohong maka Pandawa diminta mengambil seekor gajah. Gajah itu diberi nama Aswatama, sama dengan nama anak Resi Durna. Lalu gajah itu dibunuh. Kemudian seluruh pasukan Amarta di Kurusetra disuruh teriak-teriak mengabarkan kematian gajah Aswatama. “Aswatama mati! Aswatama telah mati!” Demikian gemuruh teriakan pasukan Amarta yang kemudian terdengar di telinga Resi Durna yang sedang memimpin perang. 

1304516936992540871 

Mendengar berita kematian Aswatama itu maka Resi Durna bertanya kepada Yudistira, raja Amarta yang terkenal kejujurannya (tak pernah mau bohong, apalagi melakukan politik pencitraan). Yudistira, sulung Pandawa (secara formal) itu menjawab, “Iya, Aswatama telah mati. Entah itu gajah atau manusia.” Tentu saja ini jawaban politis. Dikatakan jujur juga tidak 100 persen. Robohlah kejujuran Yudistira yang dia pertahankan seumur hidupnya. Karena politik.

Maka Resi Durna mengira anaknya, Aswatama, yang telah mati. Akhirnya Resi Durna putus asa, sebab Aswatama adalah satu-satunya anak yang disayanginya, tumpuan hidupnya dikiranya telah mati. Maklum, sejak kecil Aswatama bagaikan piatu karena ditinggal ibunya ke kahyangan dan diasuh Durna sendiri sebagai single parent. (Paragraf ini kisah versi saya, jadi terserah saya!)

Singkat cerita, Resi Durna tidak lagi melakukan perlawanan dan ia mati di tangan Drestadyumena, anak Raja Drupada dari Pancala, yang membantu Pandawa. Sejak semula memang Drupada dendam kepada Durna yang telah mengambil separuh wilayah kerajaannya.

Di kemudian hari, Drestadyumena yang membunuh Resi Durna akhirnya juga dibunuh Aswatama yang dendam kepadanya. Begitulah kiranya dendam-mendendam dalam kisah yang tak ada habisnya hingga sekarang. 

Lalu apa kaitan kisah Aswatama ini dengan Osama bin Laden? Ya nggak ada juga. Terserah aku, wong ini tulisan-tulisanku sendiri! Tapi jika mau dicari perbadingannya, “pembunuhan bermotif politik” itu bisa karena tujuan menciptakan isu tertentu. 

Seperti halnya kisah Aswatama tersebut, bahwa kematian Osama Bin Laden, jika itu benar, akan menimbulkan dendam baru, dibalas dendam, dibalas lagi dengan dendam, dan seterusnya, Dunia ini memang telah ditumpahi sejarah dendam manusia yang tak ada habisnya.

1304516992126325229 

Manusia adalah monster yang paling ganas. Terorisme adalah istilah yang diciptakan oleh para teroris dalam kubu teroris yang lain. Teroris yang menguasai hukum formal dunia berhadapan dengan teroris yang dianggap ilegal. Mereka saling meneror hingga akhir zaman.
Selamat menikmati teror! Dan, memang lebih enak menikmati telor.

1) Kecuali saya meski orang desa, sejak masih bayi saya sudah ngefan dengan Kate Winslet. Mustahil saya ngefan Bang Haji Rhoma.

1. Foto Bang Haji Rhoma saya peroleh dari internet tapi saya lupa sumbernya.
2. Gambar wayang-wayang tersebut saya ambil dari Wikipedia. Cuma gambarnya. Kalau kisah wayangnya berdasarkan ingatan saya ketika sering nonton wayang di masa SD hingga SMP dulu. Tapi kalau ada yang lupa ya nyontek dikit di Wikipedia. Kecuali jika ada yang versi menurut saya sendiri seperti satu paragraf di atas. 

Subagyo
Pekerja Hukum dan Sosial

Sumber: kompasiana.com

Inilah 2 Smartphone Baru dari RIM
 
Pembuat BlackBerry Research In Motion (RIM) kembali memperkenalkan dua produk terbarunya, yakni 9900 dan 9930. Seperti apa?

Di ajang BlackBerry World yang diselenggarakan 2-5 Mei di Orlando, Florida, RIM memamerkan dua smartphone terbarunya tersebut. Smartphone yang masuk jajajaran BlackBerry Bold ini memadukan kemampuan layar sentuh dan keyboard QWERTY.

Selain itu, perangkat baru ini menggunakan sistem operasi (OS) BlackBerry terbaru, yakni BlackBerry 7. Smartphone baru ini juga memiliki teknologi NFC (Near Field Communication) yang berfungsi layaknya dompet elektronik.

Video ini mampu merekam dan memainkan video definisi tinggi dengan resolusi 720p. Smartphone baru ini menggunakan prosesor 1,2 GHz Liquid Graphics serta bisa berjalan di jaringan 4G/HSPA. Namun belum ada tanggal pasti dari RIM kapan smartphone ini dipasarkan.

“Kedua smartphone baru ini akan dipasarkan di seluruh dunia di awal musim panas ini,” ungkap RIM pada INILAH.COM.
Related Posts with Thumbnails